Kasus Pertama
Peristiwa ditembak jatuhnya objek berbentuk silinder berwarna metalik keabu-abuan di Alaska, AS.
Pada hari Kamis 9 Februari 2023 setelah terdeteksi oleh radar NORAD(North American Aerospace Defense Command) di darat pada pukul 09:00 pm (AKST, UTC-9), US Northern Command mengirim pesawat terbang militer E-3 Sentry AWACS untuk melacak objek tersebut. Dua buah misi penerbangan dikirim untuk menginvestigasi objek tersebut, yang pertama pada malam hari di hari Kamis 9 Februari 2023, yang kedua di siang hari pada hari Jumat 10 Februari 2023. Pada hari kamis malam, pesawat-pesawat tempur militer F-35 dari pangkalan udara militer Eielson dikerahkan untuk mencegat objek tersebut namun tidak berhasil menemukannya. Laksamana John Kirby (Koordinator Komunikasi Stragegis Dewan Keamanan Nasional AS) berpendapat bahwa hal itu dikarenakan situasi di malam hari yang gelap dan objek tersebut berukuran sangat kecil (sebesar mobil kecil). Pada hari Jumat 10 Februari 2023 sekitar pukul 1:45 pm (EST) objek tersebut ditembak jatuh oleh pesawat tempur militer F-22 (dari pangkalan udara militer Elmendorf) dengan menggunakan rudal AIM-9X Sidewinder . Objek tersebut ditembak dengan alasan membahayakan lalu lintas penerbangan udara. Pada saat peristiwa itu terjadi FAA (Federal Aviation Administration) menutup sementara beberapa daerah lalu lintas udara di bagian Utara Alaska. Objek tersebut jatuh di laut Arctic (Kutub Utara) dekat perbatasan Kanada, sekitar 10 mil dari daerah Deadhorse, pesisir Utara Alaska.
Ada beberapa informasi menarik dari objek tersebut :
- Objek tersebut bergerak dengan kecepatan yang rendah sekitar 20-40mph (64kph). Ini sama dengan kecepatan angin.
- Objek tersebut berada di ketinggian 40,000 kaki. Ini ketinggian lalu lintas pesawat komersial sipil.
- Objek tersebut mempunyai dimensi seukuran dengan mobil kecil (4-5 meter).
- Objek tersebut mempunyai bentuk silinder dan berwarna metalik keabu-abuan.
- Beberapa pilot mengatakan sensor pesawat mereka seperti mengalami gangguan interferensi atau semacam serangan pengacauan (jamming) ke peralatan elektronik, namun tidak semua pilot mengalami hal ini.
- Informasi dari pilot menyatakan bahwa objek tersebut tidak berawak, tidak bermanuver (jadi seperti mengambang di udara) dan tidak mempunyai propulsi (yang kita kenal : baling-baling, mesin jet, roket)
- Kemudian juga ada informasi yang menyatakan objek silinder tersebut pecah berkeping-keping pada saat menyentuh laut. Ini menandakan objek tersebut adalah benda padat dan kemungkinan bukan balon. Dan memang komandan NORAD dan USNORTHCOM Jendral Glen David VanHerck menyatakan : “Kita menyebutnya objek dan bukan balon karena alasan-alasan tertentu …”.
- Pada saat akan ditembak jatuh objek tersebut sudah menempuh perjalanan di atas daratan Alaska dalam waktu lebih dari 24 jam dengan kecepatan 20-40mph(64 kph) dan sedang mengarah ke Arctic (Kutub Utara).
Kasus Kedua
Ditembaknya objek berbentuk oktagon (segi delapan) berwarna hitam metalik di atas danau Huron Michigan, AS.
Berdasarkan informasi dari Jendral Vanherck, pada pukul 4:45 pm (ET, UTC-5) hari Sabtu tanggal 11 Februari 2023, objek tak dikenal tersebut mulai dideteksi oleh radar NORAD berada di atas daerah Kanada sekitar 70 mil dari perbatasan utara AS. Pada sekitar pukul 6:00 pm (ET, UTC-5) radar mendeteksi objek tersebut mulai memasuki wilayah udara AS. Anggota Kongres asal Montana, Matt Rosendale, memberitahukan bahwa objek tersebut tersebut berada di atas Montana, AS pada hari Sabtu malam tanggal 11 Februari 2023 . Pada malam harinya setelah terdeteksi oleh NORAD bahwa ada anomali radar di bagian utara Montana , (MT, UTC-7/-6) pesawat-pesawat tempur militer F-15 dari Portland, Oregon bersama pesawat terbang militer KC-135 tanker dari pangkalan udara militer Fairchild yang bertindak sebagai support, dikerahkan untuk mencegat objek tersebut dia atas kota Havre, Montana, AS, namun ternyata objek tersebut tidak bisa ditemukan. FAA (Federal Aviation Administration) sempat menutup sementara beberapa daerah lalu lintas udara di atas Montana sebelum akhirnya setelah 1 jam dibuka kembali. Pada hari Minggu 12 Februari 2023, radar NORAD kembali mendeteksi sebuah objek di atas danau Huron, Michigan, AS. Pada sekitar pukul 2:42 pm (EST, UTC-5) pesawat tempur militer F-16 dari Madison, Wisconsin, berhasil menembak jatuh objek tersebut dengan menggunakan rudal AIM-9X Sidewinder. Berdasarkan informasi press release resmi dari web site (defense.gov), Departemen Pertahanan Keamanan AS mengambil kesimpulan bahwa objek yang ditembak di atas danau Huron adalah sama dengan objek yang terdeteksi di atas Montana, berdasarkan perbandingan jalur penerbangan dan data yang ada.
Ada beberapa informasi menarik dari objek tersebut :
- Objek tersebut bergerak dengan kecepatan yang sama dengan kecepatan angin.
- Objek tersebut berada di ketinggian 20,000 kaki. Ini ketinggian lalu lintas pesawat komersial sipil.
- Objek tersebut mempunyai dimensi seukuran dengan mobil kecil (4 meter).
- Objek tersebut mempunyai bentuk oktagon atau segi delapan dengan beberapa kabel menjulur kebawah, namun sepertinya tidak membawa muatan apa pun.
- Ada informasi bahwa rudal AIM-9X Sidewinder yang pertama kali ditembakkan ke arah objek tersebut meleset tidak mengenai sasaran dan akhirnya jatuh di danau Huron, Michigan, AS.
- Informasi dari pilot menyatakan bahwa objek tersebut berwarna hitam metalik. Ada pilot yang menyatakan objek tersebut tidak mirip balon tapi ada juga yang menyatakan mirip. Ada juga informasi yang menyatakan objek tersebut tidak berawak, tidak bermanuver (jadi seperti mengambang di udara) dan tidak mempunyai propulsi (yang kita kenal : baling-baling, mesin jet, roket)
- Pada hari Sabtu 11 Februari 2023 pada saat objek tersebut berada di atas Montana disebutkan bahwa posisinya berdekatan dengan instalasi-instalasi militer AS yang sensitif.
- Pada hari Sabtu 11 Februari 2023 pesawat-pesawat tempur militer F-15 tidak berhasil menemukan objek tersebut walaupun sebelumnya sudah bisa dideteksi oleh radar di darat. Menurut Jendral Vanherck hal itu disebabkan karena suasana gelap di malam hari dan pesawat-pesawat tempur militer F-15 tidak dilengkapi peralatan yang diintegrasikan dengan sistem radar di darat.
- Pada saat akan ditembak jatuh pada hari Minggu 12 Februari 2023 objek tersebut kemungkinan seperti sedang menuju ke arah pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Bruce, Ontario, Kanada.
Luis Elizondo mantan kepala AATIP (Advanced Aerospace Threat Identification Program) sebuah tim yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan dan Keamanan AS pada tahun 2007 , menyatakan bahwa ada 5 karakteristik (Five Observables) dari UAP (Unidentified Aerial Phenomena) atau UFO (Unidentified Flying Object) :
- Anti Gravity (Positive Lift) : Kemampuan untuk bermanuver tanpa menggunakan baling-baling, sayap atau roket.
- Instant Acceleration : Kemampuan untuk berakselerasi dengan sangat ekstrim diluar jangkauan objek-objek yang kita ketahui. Akselerasi ini membuat G-Force yang sangat tinggi yang dalam kondisi normal akan menghancurkan pesawat apapun berikut penumpangnya. Ini termasuk kemampuan mengubah arah 90 derajat dalam kecepatan sangat tinggi.
- Hypersonic Velocity Without Energy Signature : Kemampuan untuk mencapai lebih dari 5 kali kecepatan suara (Mach 5) tanpa menghasilkan jejak energi seperti suara atau sonic boom.
- Low Observability : Kemampuan untuk menghindari deteksi baik dari radar atau instrumen visual (optik). Ketika terdeteksi dapat menghilang secara tiba-tiba.
- Trans-medium Travel : Kemampuan untuk menempuh perjalanan di dalam medium yang berbeda-beda misalnya : air, udara dan luar angkasa (vaccuum). Material objek mampu menahan tekanan tinggi di dalam air (samudera) sampai ke tekanan rendah (hampir tidak ada) di dalam ruang vaccuum di luar angkasa.
Kasus Pertama (Objek berbentuk Silinder Metalik Keabu-abuan di Alaska)
- Anti Gravity (Positive Lift) : Untuk karakteristik ini tergantung pada asumsi apakah objek tersebut adalah balon atau bukan. Adanya informasi bahwa objek tersebut pecah berkeping-keping pada saat menyentuh laut membuka kemungkinan bahwa objek tersebut bukan balon. Dan mungkin ini yang membuat Jendral VanHerck menyatakan bahwa objek tersebut bukan balon. Kita ketahui bahwa berdasarkan informasi para pilot tidak melihat adanya sistem propulsi (yang kita ketahui seperti baling-baling, sayap, mesin jet atau roket), walaupun objek tersebut kelihatannya tidak bermanuver namun untuk bisa mengambang di udara pada ketinggian 40,000 kaki, penulis pribadi berpendapat berdasarkan asumsi objek ini bukan balon bahwa tetap ada kemungkinan objek ini mempunyai sejenis propulsi yang belum kita ketahui. Selain itu Jendral Vanherck juga menyatakan bahwa tetap ada kemungkinan bahwa objek tersebut mempunyai sistem propulsi.
- Low Observability : Untuk karakteristik ini juga tergantung pada asumsi. Kalau ternyata pada hari Kamis 9 Februari 2023 pesawat-pesawat tempur militer F-35 tidak menembak objek tersebut karena tidak bisa menemukannya walaupun sebelumnya sudah dideteksi oleh radar di darat, maka objek ini mempunyai karakteristik Low Observability. Walaupun Laksamana John Kirby sudah menyatakan bahwa F-35 tidak bisa menemukan objek itu karena suasana malam yang gelap dan ukurannya yang relatif kecil, namun demikian tetap ada kemungkinan objek tersebut tidak bisa ditemukan karena mempunyai kemampuan Low Observability (menghilang dari sensor visual/optik dan/atau sensor radar).
- Strange Shape : Objek ini berukuran sebesar mobil kecil (4-5 meter) dengan bentuk silinder dan berwarna metalik keabu-abuan. Ini tidak mirip dengan balon yang biasa kita kenal. John Kelly juga menyatakan bahwa benda-benda tak dikenal itu belum bisa dikatakan sebagai balon.
- Defensive System : Objek tersebut kemungkinan mempunyai kemampuan melakukan pengacauan (jamming) interferensi pada sistem elektronik pesawat tempur militer. Ini menandakan objek tersebut mungkin mempunyai semacam sistem pertahanan (defensive system) dan biasanya hanya wahana militer yang punya kemampuan seperti itu.
- Military Targets : Lokasi objek tersebut ditembak yaitu Alaska sebenarnya memiliki beberapa pangkalan nuklir antar benua yang dibangun pada saat awal perang dingin. Bahkan bisa dikatakan Alaska berkembang karena adanya perang dingin. Walaupun sebenarnya instalasi senjata rudal nuklir di Alaska sudah dibongkar semuanya tapi di Fort Greely masih ada sistem anti rudal antar benua atau anti ballistic missile system yang dinamakan juga GMD (Ground-Based Midcourse Defense). Jadi memang tetap ada kemungkinan objek ini mempunyai tujuan target untuk kepentingan militer selain itu John Kirby juga menyatakan bahwa objek-objek terbang tak dikenal ini lokasinya berdekatan dengan instalasi-instalasi militer yang sensitif. Ada 2 alasan ditembaknya objek-objek tersebut, pertama karena beresiko membahayakan penerbangan sipil, dan kedua karena ada dugaan terjadinya kegiatan pengintaian (mata-mata).
Kasus Kedua (Objek berbentuk Oktagon di atas danau Huron)
- Anti Gravity (Positive Lift) : Jelas-jelas disebutkan bahwa berdasarkan informasi para pilot tidak melihat adanya sistem propulsi, walaupun objek tersebut kelihatannya tidak bermanuver namun untuk bisa mengambang di udara pada ketinggian 20,000 kaki menurut penulis membutuhkan sejenis propulsi.
- Low Observability : Pada hari Sabtu 11 Februari 2023 pesawat-pesawat tempur militer F-15 tidak menembak objek tersebut karena tidak bisa menemukannya walaupun sebelumnya sudah dideteksi oleh radar di darat. Ini adalah kemungkinan menunjukkan karakteristik Low Observability.
- Strange Shape : Objek ini berukuran sebesar mobil kecil (4-5 meter) dengan bentuk oktagon segi delapan dengan beberapa kabel menjulur kebawah. Ini tidak mirip dengan balon yang biasa kita kenal. John Kelly juga menyatakan bahwa benda-benda tak dikenal itu belum bisa dikatakan sebagai balon.
- Defensive System : Objek tersebut mempunyai kemampuan menghindar dari rudal AIM-9X Sidewinder. Sidewinder bekerja dengan membaca perbedaan heat signature dari objek yang menjadi target. Teknologi canggih Sidewinder yang berharga sekitar US$400,00 dan sudah dikembangkan sejak sekitar 60 tahun yang lalu ini seharusnya mampu menghancurkan sebuah objek yang tidak bergerak. Namun kenyataannya tidak, Ini menandakan objek tersebut mungkin mempunyai semacam sistem pertahanan (defensive system) dan biasanya hanya wahana militer yang punya kemampuan seperti itu.
- Military Targets : Pada saat objek tersebut berada di atas Montana disebutkan oleh Departemen Pertahanan dan Keamanan AS bahwa lokasinya dekat dengan instalasi-instalasi militer AS yang sensitif. Dan memang di pangkalan udara militer Maelmstrom, Montana memang terdapat pangkalan senjata rudal nuklir antar benua yang dibangun pada saat perang dingin. Dan pada saat berada di atas danau Huron objek ini kemungkinan lintasannya mengarah ke pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Bruce, Ontario, Kanada. Sebagai informasi PLTN Bruce ini adalah salah satu dari 7 PLTN terbesar di dunia. ). Jadi memang tetap ada kemungkinan objek ini mempunyai tujuan target untuk kepentingan militer selain itu John Kirby juga menyatakan bahwa objek-objek terbang tak dikenal ini lokasinya berdekatan dengan instalasi-instalasi militer yang sensitif. Ada 2 alasan ditembaknya objek-objek tersebut, pertama karena beresiko membahayakan penerbangan sipil, dan kedua karena ada dugaan terjadinya kegiatan pengintaian (mata-mata).
Berikut ini adalah pernyataan resmi pemerintah AS terkait hubungan objek-objek ini terhadap mahluk luar bumi, alien atau Ekstra Terrestrial (ET) :
- Jendral Vanherck, Komandan Militer AS yang mengepalai NORAD dan USNORTHCOM menyatakan : “Saya belum bisa membatasi semua kemungkinan yang ada, kita masih terus menilai semua ancaman, potensi ancaman-ancaman.”.
- Karine Jean-Pierre, Sekretaris Press Gedung Putih menyatakan : “Tidak ada indikasi bahwa ini adalah aktifitas alien …”.
- Laksamana John Kirby, Koordinator Komunikasi Strategis Dwan Keamanan Nasional AS menyatakan : “Kita belum bisa menemukan apakah objek-objek ini …”.
- Presiden AS, Joe Biden menyatakan : “Ketiga objek tersebut sepertinya tidak terkait dengan balon mata-mata China dan lebih mungkin terkait dengan perusahaan-perusahaan swasta, aktifitas-aktifitas rekreasi atau institusi-institusi penelitian.”.
Untuk membuktikan apakah kedua buah objek tersebut terkait dengan mahluk luar bumi atau Ekstraterrestrial (ET) dibutuhkan beberapa hal :
- Menunjukkan teknologi yang sangat canggih namun asing (ET) dan tidak dipunyai oleh manusia bumi. Ini bisa dibantu dengan menganalisa UAP Five Observables.
- Menunjukkan usaha komunikasi dengan bahasa yang asing atau tidak ada di muka bumi (ET)
- Menunjukkan mahluk dengan species yang asing (ET) dan/atau memperlihatkan DNA asing (ET)
- Menunjukkan material/isotope yang asing atau tidak ada di muka bumi (ET)
Dari semua hal tersebut di atas hanya point ke-1 dan 2 yang mungkin bisa dianalisa dari jarak jauh sedangkan poin ke-3 sampai 4 hanya bisa dianalisa dari jarak dekat. Kesimpulannya memang sangat sulit membuktikan dari jarak jauh tanpa adanya komunikasi langsung bahwa sebuah benda terbang tak dikenal terkait dengan mahluk luar bumi atau Ekstraterrestrial (ET).
Secara umum dapat diambil beberapa kesimpulan untuk kedua kasus ini :
- Kedua buah objek walaupun belum dapat diidentifikasi namun kemungkinan besar bukanlah balon atau paling tidak bukan balon yang biasa kita kenal.
- Kedua buah objek kemungkinan menunjukkan teknologi yang sangat maju (Anti Gravity dan Low Observability)
- Kedua buah objek kemungkinan adalah wahana militer tak teridentifikasi
- Sampai saat ini belum bisa dipastikan apakah kedua buah objek tersebut berhubungan dengan mahluk luar bumi atau Ekstraterrestrial.
Artikel ini juga dibahas di Channel Youtube Beta Talks :
Berikut adalah analisa UFO Sighting Score yang dibahas di dalam acara Beta Talks untuk kasus ini :