USO (Unidentified Submerged Object) di selat Malaka, Mei 2005

Peristiwa ini dikemukakan oleh Sdr. Iwan Gunawan saat di acara gathering dan dikemukakan lebih rinci melalui email di milis BETA-UFO tanggal 1 April 2008. Di video dikemukakanbahwa kejadian bulan Juli 2005, namun setelah diingat lagi, yang benar adalah bulan Mei 2005. Berikut penuturannya melalui email di milis BETA-UFO setelah diedit seperlunya.


Terus terang tadinya saya ragu untuk menceritakan hal ini di milis, ditakutkan cerita saya ini hanya isapan jempol belaka. dan benar saja ada beberapa tanggapan dari anggota milis yang meragukan pengalaman saya tersebut bahkan terkesan menyudutkan saya hanya mengada-ada.

Waktu acara gathering tanggal 22 maret 2008 adalah kali pertama buat saya berkenalan langsung dengan sebagian kecil anggota beta-ufo. Suasana begitu akrab dan bersahabat terlebih lagi dengan tulisan pada formulir aplikasi menjadi anggota beta-ufo indonesia.. “Pernah Lihat UFO? Tapi anda kemudian dicemooh saat menceritakan hal itu? Jangan khawatir.. Anda tidak sendiri..” ditambah dengan sambutan hangat mas nur dan malaikat angel yang menanyakan langsung ‘apakah saya pernah lihat ufo?’ saat itulah keberanian saya mulai timbul untuk bercerita tentang USO yang saya lihat.

Baiklah, menuruti permintaan mas nur agustinus saya akan menceritakan kembali dan saya usahakan sedetail mungkin tentang pengalaman saya melihat USO tersebut. Percaya atau tidaknya saya tidak bisa memaksakan, tapi memang itulah yang saya alami. perlu saya ingatkan, gambar yang saya buat hanya merupakan sketsa kasar… tidak 100% akurat dengan apa yang saya lihat!

Kejadian ini saya alami bulan Mei tahun 2005 saat itu saya bekerja sebagai port engineer di sebuah maskapai pelayaran tanker nasional. Ini merupakan pengalaman saya yang pertama ikut berlayar (sailing) dengan kapal tanker beserta crew-nya. Route sailing waktu itu adalah dari pelabuhan Belawan-Medan menuju pelabuhan Batu Ampar-Batam.

Setelah bongkar muatan (discharge) selesai kapal mulai bersiap-siap untuk manuver masuk ke dalam alur dipandu oleh kapal pandu. Keadaan cuaca, angin, ombak, dan temperatur udara normal. Setelah kapal masuk alur, kegiatan saya dan crew mulai berkurang dan berlanjut dengan acara yang lebih santai di dek, ada yang sambil main gitar, catur, ngobrol dengan kopi dan rokok masing2.


Kira-kira 2-3jam (sekitar jam 01.00-02.00 wib) setelah masuk alur (perairan selat malaka), saya berdiri bersandar pada pagar dek sambil merokok, menikmati angin dan melepas pemandangan ke arah lautan tiba-tiba dari arah buritan saya melihat sekumpulan cahaya terang berpendar seperti lampu neon/ flourescent berputar di kedalaman laut membentuk formasi segitiga dan lingkaran (hampir berbentuk oval) berjalan mendekati kapal saya (berjalan sejajar dengan sisi kapal). Saat itu saya berteriak bertanya dengan para crew yang sedang asik santai.. ‘what d’f**k is that?’mereka lalu menghampir pagar dek dan melihat apa yang saya lihat, namun mereka hanya berucap ‘owhh…’ lalu kembali keaktivitas masing2 seolah-olah tidak ada apa2.

Saya masih penasaran, benda tersebut semakin dekat terlihat semakin besar.. bahkan sangat besar! (saya berpatokan dengan cahaya lampu benda tersebut yang lalu saya jadikan acuan sebagai bentuk di sketsa yang saya buat waktu acara gathering. karena kejadiannya malam dan kurang pencahayaan dari kapal hanya remang-remang merangsang maka sketsa yang saya buat pun tidak 100% akurat)

Mengenai ukuran dimensi kapal yang saya tumpangi, ukurannya 118m x 22m x 12m dengan 5000dwt. memang untuk ukuran tanker masih terbilang ukuran kecil.

Saya kembali menanyakan kepada mereka apa itu? Mereka hanya tersenyum sambil mengangkat alis lalu salah satu dari mereka mengacungkan cari menunjuk kearah ruang kapten. seketika itu saya sadar mungkin karena saya masih newbie di kapal ini, jadi mereka sepertinya meledek saya tentang hal itu. lalu saya berlari kearah ruang kemudi untuk bertemu kapten dan berharap bisa melihat lebih jelas benda tersebut di tempat yang lebih tinggi karena ruang kemudi lebih tinggi posisinya dari dek tempat saya sebelumnya. Sesampainya di ruang kemudi saya lihat sang kapten sedang dengan binocularnya memandang ke arah haluan dan benda tersebut, lalu saya bertanya ‘capt.. did u see what i see? what’s that?’ Saya pun tetap memandang USO tersebut dari ruang kemudi dan dek ruang kemudi… benda itu sangat besar!! kapal saya terlihat kecil jika dibandingkan dengan benda tersebut. Perlahan tapi pasti benda tersebut tetap berjalan di sisi kapal secara konstan meninggalkan kapal. kecepatan kapal saat itu 9-11 knot. Kembali saya ulangi pertanyaan saya kepada kapten dan jawabannya dari kapten “hehe.. bas, welcome to the sea” (‘bas’ adalah panggilan untuk seorang engineer di perkapalan). Cukup lama penampakan dari uso tersebut kira-kira berlangsung 8-10 menit. lalu menghilang di kedalaman dan gelapnya malam.

Sepertinya di atas kapal itu hanya saya seorang yang merasa kebingungan dengan kejadian tersebut. Lalu saya minta penjelasan dari sang kapten apa itu sebenernya. kapten tidak bisa berkomentar banyak karena menurut dia dan crew (bahkan dunia pelayaran) penampakan benda2 aneh di tengah lautan adalah hal yang biasa dan tidak perlu dipublikasikan. cukup tahu sama tahu aja.

Selama ini benda-benda itu hanya melakukan penampakan, tidak ada aktivitas yang menggangu dari penampakan mereka.. bahkan di radar pun tidak terdeteksi. saya tanya kembali ‘apakah tidak takut terjadi tabrakan atau kecelakaan dengan kemunculan mereka karena kemunculan mereka tidak ada tanda-tanda dan bahkan tidak terlacak dengan radar? sedangkan dengan sesama kapal lain kita harus memberi tanda dan berkomunikasi agar tidak terjadi tabrakan?

Pertanyaan itu dijawab kapten “mereka (uso) sepertinya sudah paham betul dengan teknologi kita, dengan cara kerja kita, dengan route-route kita jadi sepertinya mereka sudah tau jalur-jalur mana yang harus dilewati atau bahkan mereka sepertinya sudah tau arah kapal kita ini akan kemana dan kecepatan kita ini berapa. jadi mereka tidak perlu memberi tanda untuk mendahului atau akan melakukan penampakan. semua sudah diatur dan dimengerti sedemikian rupa oleh mereka. bayangkan saja kalau tadi kecepatan mereka sangat cepat, tentunya kapal ini sudah jadi berantakan oleh ombak yang dibuatnya. dan itu sudah mereka perhitungkan dengan berjalan lambat lalu menambah kecepatannya secara perlahan dan lalu menghilang dengan cepat setelah posisi aman/jauh dari kapal kita.


By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *