Sumber: Warnasari, Juli 1992
Pukul 19.30 – 20.00 WIB tanggal 23 Maret 1987, tiga saksi penampakan UFO sedang berjalan-jalan di sebuah jalan kecil di sekitar Cilandak, Jakarta Selatan. Mereka adalah Budi – fotografer, MTA. Auskary – wartawan dan seorang tetangganya. Tiba-tiba saja di langit kelam pada ketinggian sekitar 200 meter, muncul sebuah benda bercahaya berkilauan seperti matahari kecil.
Bentuknya bulat. Kalau ditaksir berukuran garis tengah sekitar 7 – 8 meter. Cahayanya kuning terang berkilat, tetapi terputus seperti berkejap-kejap dan tidak mirip lampu sorot. Bendanya sendiri tidak kelihatan jelas, tetapi bermanuver dengan sangat aneh. Pertama bergerak turun seperti jatuh, lalu tiba-tiba bergerak patah 30 derajat, kemudian turun lalu sinarnya mati.
Hilang gelap sama sekali. Lalu bergerak balik seperti tidak punya bobot. Kesannya benda itu tidak dipengaruhi oleh gravitasi bumi. Akhirnya benda tersebut diam sejenak dan melesat menghilang ke balik awan tanpa suara sedikitpun. Keeseokan harinya ternyata ada seorang wartawan lagi yang mengaku melihat penampakan UFO. Waktunya sekitar pukul 05.30 pagi di atas Kebayoran Lama. Tapi UFO tersebut lebih banyak ‘menggantung’.