UFO di Yogyakarta, 25 Maret 2001

Harian Bernas, 28 Maret 2001

UFO di Banguntapan Tak Terdeteksi Radar

MUNCULNYA benda asing UFO (Unidentified Flying Object) yang menggemparkan warga sekitar Sorowajan dan Banguntapan, Kabupaten Bantul Minggu (25/3) malam lalu, masih meninggalkan banyak tanda tanya. Apalagi, ternyata diketahui, UFO itu tidak terdeteksi oleh radar Bandara Adisutjipto Yogyakarta. Petugas radar di Bandara Adisutjipto Yogyakarta mengaku, pada Minggu malam lalu tidak ada indikasi tanda maupun sinyal apa pun di wilayah udara DI Yogyakarta dari benda asing yang tertangkap radar.

Salah seorang petugas Radar Bandara Adisutjipto Yogya, Wasis Kusumayono, kepada Bernas Selasa (27/3) menuturkan, radar yang dioperasikannya merupakan salah satu alat deteksi tercanggih yang dimiliki oleh PT Angkasa Pura I. Radar buatan Australia dan Perancis tahun 1999 itu dikenal dengan nama Airsys ATM. “Semua benda apapun, seperti besi kecil atau orang berjalan akan dengan mudah terdeteksi dengan alat ini. Namun pada malam 1 Suro (Minggu 25/3) lalu, sama sekali tidak ada benda asing di wilayah angkasa DIY yang tertangkap radar ini,” jelasnya.

Seperti telah diberitakan (Bernas 27/3) sebagian besar warga di sekitar Sorowajan, Banguntapan, Kabupaten Bantul, dikejutkan oleh munculnya benda asing berwarna hitam berbentuk elips yang berdiameter sekitar 10 meter. Benda asing itu muncul pukul 22.00 WIB Minggu 25 Maret. Berdasarkan informasi yang dihimpun Bernas di lokasi, tidak sampai lima menit benda tersebut bergerak ke selatan dan kemudian menghilang. Benda tersebut tidak bersuara atau meninggalkan bau. Warga melihat benda itu menyusul putusnya aliran listrik. (m2/awd)

UFO Gemparkan Banguntapan

Yogya, Bernas, 27 Maret 2001

Bersamaan dengan kesibukan warga Yogyakarta merayakan datangnya I Muharam 1422H atau malam 1 Suro, Minggu (25/3), malam lalu, warga sekitar Sorowajan dan Banguntapan, kecamatan Banguntapan, Bantul, digemparkan lingkaran hitam besar mirip piring terbang atau UFO yang bergerak dan kemudian menghilang di langit.

Warga melihat lingkaran hitam di langit itu setelah aliran listrik padam di daerah Plumbon, Sorowajan, Gatak, Sukowaten dan Babadan, pada sekitar pukul 22.00 Berdasar informasi yang dihimpun Bernas di lokasi kejadian semalam, diperoleh keterangan benda aneh itu terlihat setelah aliran listrik terputus akibat ada tiang listrik yang korsleting. Tiang tersebut berada di sekitar 200 meter sebelah barat perempatan Sorowajan.

“Benda itu awalnya terlihat hitam berbentuk elips dari sebelah barat menuju timur. Kemudian benda itu berhenti sejenak persis di sebelah kanan (selatan) di atas toko swalayan Artha. Saat itu tampak berbentuk lingkaran besar berwarna hitam, tengahnya bolong. Tidak sampai lima menit, benda itu bergerak lagi naik ke arah selatan dengan posisi miring dan lama-lama menghilang,” ujar Ismunandar, seorang warga Banguntapan yang kebetulan pada malam kejadian berada di sekitar perempatan Sorowajan dekat toko swalayan Artha.

Menurut Ismunandar dan beberapa warga di sekitar perempatan Sorowajan,kejadian tersebut sempat membuat warga gempar. Bahkan, ada yang sempat panik hingga berusaha melarikan diri. Semua warga yang melihat kejadian tersebut merasa aneh. Di antaranya ada yang mencoba menghubungkan dengan malam keramat 1 Suro, dan ada pula yang menghubungkan dengan kematian salah satu warga yang telah menginjak hari ke-40. Tapi, umumnya masih bertanya-tanya tentang apa yang baru saja mereka lihat di langit itu.

Dokter Kuncoro yang tinggal di Banguntapan, mengatakan, kejadian itu berlangsung sekitar 10 menit. Saat itu ia bermaksud keluar rumah karena aliran listrik mati. Begitu keluar pintu, Kuncoro melihat lingkaran hitam seperti tampah berada di langit sebelah barat laut rumahnya bergerak menuju ke arahnya. Kejadian tersebut juga dibenarkan tetangga Kuncoro, bernama Tugiman, yang saat itu kebetulan berada di luar rumah.

“Saya juga tidak bisa mengindentifikasi benda apa. Yang jelas seperti tampah besar berwarna hitam. Karena lampu mati, sehingga biasanya langit menjadi tampak lebih terang, apalagi cuaca saat itu cukup cerah, tidak hujan, sehingga gumpalan hitam tersebut terlihat jelas. Dan yang membuat saya kaget, benda itu seakan bergerak menuju ke atas rumah saya,” ujar Kuncoro, dosen Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) itu. Dia tambahkan, saat benda yang diperkirakan berdiameter lebih dari 10 meter itu miring dan bergerak naik tampak pada tengahnya terlihat garis-garis putih bersilang. “Saya melihat lingkaran itu sangat besar, hampir sama dengan luas bangunan rumah ditambah dengan pekarangannya. Benda tersebut seakan mau menabrak pohon,” kata Tugiman.

Menurut beberapa pemuda yang kebetulan nongkrong di perempatan Sorowajan, bentuk benda asing itu mirip ban. Cuma ukurannya jauh lebih besar. Datang dari arah barat, disertai dengan asap berwarna putih di bawahnya. Kemudian berhenti sebentar sambil berputar-putar dan menghilang. Mereka juga mengatakan, benda misterius tersebut tidak bersuara dan tak meninggalkan bau.

Sementara itu, penjaga piket di PLN Yogya Selata, Sujendro yang ditemui Bernas, Senin (26/3) malam, menyatakan benar atas adanya gangguan listrik di daerah tersebut. Namun, dia tidak bisa memastikan penyebab gangguan tersebut, karena bukan petugas yang menganganinya secara langsung.Keterangan yang diperoleh hanya menyebutkan bahwa trafonya rusak.

“Saya tidak tahu pasti penyebabnya. Tapi berdasar laporan, trafonya rusak. Biasanya ini dikarenakan korsleting,” tuturnya. Menurut Sujendro, korsleting itu bisa disebabkan karena ada gangguan dari pohon atau terkena petir. Namun, kondisi di daerah tersebut sangat tidak mungkin disebabkan pohon. Cuaca saat peristiwa tersebut terjadi, juga dalam keadaan cuaca cukup cerah, tidak turun hujan.(m1/cr9)


Deskripsi UFO dan keterangan lain:

  • Berbentuk lingkaran atau elips
  • Bagian tengah tampak seperti berlubang
  • Warna hitam
  • Ada asap putih di bawahnya
  • Saksi lain menyatakan pada tengahnya terlihat garis-garis putih bersilang
  • Tidak bersuara
  • Tidak meninggalkan bau
  • Ukuran sekitar 10 meter atau lebih
  • Tampak dalam durasi sekitar 5 menit sampai 10 menit.
  • Saksi lebih dari satu orang, yang tercatat menurut Harian Bernas:
    • Dokter Kuncoro, dosen Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM), tinggal di Banguntapan.
    • Ismunandar, seorang warga Banguntapan dan beberapa orang di sekitar perempatan Sorowajan dekat toko swalayan Artha saat terjadinya peristiwa.
    • Tugiman, tetangga Dokter Kuncoro, tinggal di Banguntapan.
    • Beberapa pemuda yang kebetulan duduk-duduk di perempatan Sorowajan
  • Lokasi : Sorowajan (Plumbon, Sorowajan, Gatak, Sukowaten, Babadan) dan Banguntapan, Kabupaten Bantul
  • Waktu : 25 Maret 2001 sekitar pukul 22.00 WIB
  • Tidak terdeteksi radar
  • Kawasan listrik padam akibat trafo rusak (sebelum UFO itu muncul), tapi tidak jelas apa sebabnya.
  • Cuaca cerah
  • Muncul dari arah Barat ke Timur, berhenti sebentar sambil berputar-putar dan kemudian bergerak lagi naik ke arah selatan dengan posisi miring.
  • Terbang cukup rendah, seorang saksi menyatakan “seakan mau menabrak pohon”

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *