Disunting dari majalah “Scientiae” No. 86 Thn IX 1978, halaman 6 dan buku “UFO salah satu masalah Dunia Masa Kini” karangan J. Salatun halaman 70.
Hari itu tanggal 27 Juni 1977 jam 18.15 WIB, Dr. Ir. Aryono Abdulkadir bersama dua orang rekannya masing-masing Ir Rudianto Ramelan dan Ir. Ananda Soeyoso sedang melakukan perjalanan dari Surabaya ke arah Malang.
Langit terang penuh dengan warna merah senja karena matahari baru saja terbenam. Tiba-tiba di suatu tempat, di antara Gempol Porong, salah seorang diantaranya melihat benda langit yang menarik perhatian di sebelah barat jalan raya. Dr. Ariono yang memang pada dasarnya senang mengamati gejala-gejala seperti itu, mengira benda langit itu sebagai meteor. Segera ia keluar dari mobil sambil menyiapkan alat fotonya untuk mengambil gambar meteor tadi. Dua kali dijepretkan. Tiba-tiba saja terjadi hal yang mengejutkan. Benda langit tadi membelok tajam hampir sembilan puluh derajat ke arah selatan, meninggalkan trail yang nampak pada mata seperti bunga api. Selanjutnya “meteor” itu bergerak sangat lambat secara horisontal tanpa menimbulkan suara apapun. Segera pula kamera kembali dijepretkan dan berhasil mengambil gambar beberapa saat setelah belokan terjadi. Benda itu tetap bergerak horizontal sampai menghilang di sebelah selatan kira-kira 6 menit kemudian.
Dr. Ir Aryono Abdulkadir memperoleh gelar Insinyur Fisika Teknik dari ITB dan Doktor dalam Mechanical Engineering dari Kentucky University.