Pada saat kita mengamati penampakan UFO darimanakah kita tahu bahwa itu bukanlah benda akibat fenomena alam atau buatan manusia? Pada tanggal 25 Juni 2021 ODNI (Office of the Director of National Intelligence) di Amerika Serikat mengeluarkan “Laporan awal mengenai fenomena udara yang tak teridentifikasi” (Preliminary Assessment : Unidentified Aerial Phenomena). UAP (Unidentified Aerial Phenomena) atau fenomena udara yang tak teridentifikasi adalah kata lain dari UFO (Unidentifed Flying Object).

Dalam laporan itu ODNI menyatakan ada 5 kemungkinan identifikasi UAP yaitu :

  1. Airborne Clutter : Ini bisa berupa beberapa benda yang teramati di langit seperti burung, balon, drone (unmanned aerial vehicle – UAV), dan sampah-sampah seperti kantong plastik.
  2. Natural Atmospheric Phenomena : Fenomena atmosfer alami antara lain kristal es, efek-efek kelembaban, dan fluktuasi panas yang bisa salah terbaca pada sensor infra merah dan sistim radar.
  3. USG or Industry Developmental Programs : Wahana rahasia buatan pemerintah AS. Tapi hal ini belum bisa dikonfirmasi.
  4. Foreign Adversary Systems : Benda buatan teknologi asing seperti Cina, Rusia, negara-negara lain dan entitas non pemerintah.
  5. Other/Unidentified (Most of UAP) : Kategori lain-lain yang belum bisa diidentifikasi. Menariknya kebanyakan UAP masuk dalam kategori ini.

Dalam tulisan ini akan dibahas bagaimana departemen pertahanan dan keamanan AS menganalisa tingkat keanehan UFO/UAP sehingga bisa memasukkannya dalam kategori yang ke-5 yaitu Other/Unidentified.

Kontak Dengan Suku Primitif

Pada sekitar pertengahan tahun 2008 ditemukan sebuah suku primitif Indian Amazon di Brazil, Amerika Selatan yang tidak pernah melakukan kontak dengan peradaban manusia modern. Reaksi yang menarik teramati ketika sebuah pesawat terbang kemudian melintas dan mengambil foto dan video di atas perkampungan suku primitif Indian Amazon tersebut. Bisa kita bayangkan kebingungan dan mungkin ketakutan yang dialami para penduduk suku primitif Indian Amazon tersebut ketika mungkin untuk pertama kalinya melihat sebuah pesawat terbang yang melintas di atas langit. Di dalam foto di atas terlihat 2 orang langsung mengarahkan busur dan anak panah mereka ke pesawat terbang, ini menandakan rasa takut yang mereka rasakan karena sangat mungkin mereka belum pernah sama sekali melihat pesawat terbang. Mereka mungkin merasa bahwa apa yang mereka lihat itu adalah benda yang sangat aneh yang belum pernah sama sekali mereka lihat sebelumnya.

Kontak UFO Dengan Manusia Bumi 

Peristiwa kontak pesawat terbang dengan suku primitif Amazon sangat mungkin adalah yang dialami oleh beberapa orang yang melihat UFO (Unidentified Flying Object) atau BETA (Benda Terbang yang Aneh) untuk pertama kalinya. Reaksi alami manusia kalau melihat sesuatu yang tidak dikenal dan memperagakan hal-hal sangat aneh yang tidak pernah dilihat sebelumnya pastilah muncul rasa takut karena kemungkinan berhadapan dengan bahaya. Tulisan ini berdasarkan asumsi bahwa UFO adalah wahana terbang buatan peradaban berteknologi sangat canggih milik mahluk ET (Extraterrestrials) atau Mahluk Luar Bumi. Karena mahluk ET tersebut datang dari sistem bintang yang jaraknya bertahun-tahun cahaya maka tentu saja teknologi yang mereka miliki sangatlah canggih dan sangat mungkin jauh melampaui teknologi yang dimiliki oleh peradaban manusia di planet bumi kita pada saat ini.

Technosignatures

 Pada acara Nasa Technosignatures Workshop yang diadakan tanggal 26-28 September 2018 di Houston, Texas, AS, Dr.Sofia Sheikh seorang ilmuwan dan pakar astronomi dari University of California, Berkeley, AS mengkompilasi sebuah kesimpulan seperti terlihat pada diagram. Sebelumnya mungkin penulis perlu menginformasikan bahwa secara singkat yang dimaksud dengan technosignatures adalah jejak-jejak teknologi dari sebuah peradaban, dalam konteks ini peradaban yang dimaksud adalah peradaban Extraterrestrials atau Mahluk Luar Bumi.

Di dalam diagram disebutkan mengenai faktor ekstrapolasi dari teknologi peradaban kita di bumi yang bisa menghasilkan  technosignatures. Kita akan bisa lebih yakin bahwa sebuah technosignature mungkin ada jika kita juga memahami dan mengimplementasikan teknologi itu. Misalnya, laser dan sinyal radio adalah target pencarian yang populer untuk technosignatures karena peradaban manusia bumi mampu mendeteksi sendiri sinyal semacam itu pada jarak antarbintang. Ini yang disebut sebagai “Low Extrapolation from Earth 2000 Tech” atau “Ekstrapolasi Rendah dari Teknologi Bumi era tahun 2000an”.

Pseudoscience dan Protoscience

Beberapa teknologi lain yang masih dalam ranah hipotesa seperti Dyson Sphere (struktur maha raksasa berbentuk bola yang diteorikan bisa memanfaatkan energi dari suatu bintang) tentu berada jauh di luar kemampuan peradaban manusia bumi saat ini, dan beberapa technosignatures yang diusulkan (seperti exotic propulsion systems misalnya antimatter propulsion, teleportation dan anti gravity machines) membutuhkan ekstrapolasi di luar kemampuan terbaik pemahaman kita tentang ilmu fisika dasar. Ini yang disebut sebagai  “High Extrapolation from Earth 2000 Tech” atau “Ekstrapolasi Tinggi dari Teknologi Bumi era tahun 2000an”.

Singkatnya kalau teknologi peradaban mahluk ET sudah terlalu canggih maka kita akan sulit menganalisanya. Ini yang mungkin menyebabkan usaha-usaha menganalisa UFO secara ilmiah sulit dilakukan. Bahkan pembahasan UFO secara ilmiah sekarang cenderung dimasukkan di dalam kategori paranormal karena mungkin sulit sekali untuk dicerna secara ilmiah. Semua usaha pembahasan UFO secara ilmiah biasanya akan dikategorikan sebagai pseudoscience. Pseudoscience adalah pernyataan, kepercayaan atau eksperimen yang diklaim sebagai ilmiah dan faktual namun tidak kompatibel dengan metode ilmiah yang ada sekarang ini. Ada juga yang mengkategorikan pembahasan UFO secara ilmiah sebagai Protoscience. Protoscience adalah bidang studi yang belum diuji secara memadai atau berada pada tahap awal metode ilmiah, usaha ini melibatkan pengumpulan informasi dan perumusan hipotesis, walaupun demikian hal ini belum dapat dikatakan falsifiable (belum bisa dibantah), atau jika ya, prediksinya belum bisa diamati.

Frontier Science

Pada periode 2007-2012 BAAS (Bigelow Aerospace Advanced Space Studies) bersama-sama dengan AATIP (Advanced Aerospace Threat Identification Program) sebuah tim khusus yang dibentuk departemen pertahanan AS untuk mempelajari UFO, berhasil membuat setidaknya 38 laporan ilmiah terkait fenomena UFO ini. Robert Bigelow pemilik BAAS adalah seorang pengusaha papan atas di AS yang menyatakan bahwa penelitian ilmiah terkait fenomena UFO ini bisa dikategorikan sebagai frontier science. Frontier science bisa didefinisikan sebagai ide-ide ilmiah yang relatif baru dan belum didukung oleh bukti-bukti ilmiah yang ada pada saat ini.

Five Observables

Direktur AATIP Luis Elizondo menyatakan bahwa mereka sudah menganalisa dan mencatat beberapa karakteristik UFO berdasarkan data-data pengamatan fenomena UFO yang ada. Karakteristik UFO itu disebut sebagai Five Observables atau “5 hal yang teramati”. Five Observables ini yang bisa membantu menganalisa membedakan apakah UFO yang terlihat benar-benar bukan buatan peradaban manusia di permukaan bumi.

Alasan mengapa Five Observables dibuat adalah untuk membedakan antara objek tak dikenal dan objek dikenal. Objek tak dikenal seharusnya menampakkan karakteristik yang tidak bisa ditunjukkan oleh objek-objek yang kita kenal.

Karakteristik Five Observables (5 hal yang teramati) dari penampakan fenomena UFO yang telah dirangkum oleh AATIP adalah :

  1. Sudden and instantaneous acceleration : Kemampuan untuk melakukan akselerasi secara tiba-tiba, misalnya mencapai Mach 5 (5 kali kecepatan suara) atau lebih dalam waktu hanya 1-2 detik. Ini juga termasuk kemampuan untuk mengubah arah secara drastis dan tiba-tiba dalam kecepatan tinggi, contohnya mengubah arah terbang 90 derajat di kecepatan Mach 5 atau lebih.    
  2. Hypersonic Velocities Without Signatures : Kemampuan untuk mencapai kecepatan di atas Mach 5 (5 kali kecepatan suara) tanpa ada jejak-jejak energi seperti sonic boom atau asap.
  1. Low Observability : Kemampuan untuk menghilang dari sensor-sensor telemetri (pengukuran) yang ada seperti optic (visual) , thermal (panas), sonar (suara) maupun radar (electro magnet)
  2. Trans-Medium Travel : Kemampuan untuk bisa bermanuver baik di dalam air, di udara, maupun di luar bumi.
  3. Positive Lift : Kemampuan bermanuver (yang tidak sederhana) bergerak di udara tanpa adanya komponen kendali dan propulsi udara yang dikenal, contohnya tidak ada sirip (rudder, tail), sayap (wing), baling-baling (rotor), mesin jet, mesin roket dan sebagainya.         

Jika sebuah penampakan UFO menunjukkan satu saja  dari Five Observablesmaka fenomena tersebut sudah menampakkan sebuah keanehan. Jika sebuah penampakan UFO menunjukkan semua karakteristik  dari Five Observables maka fenomena tersebut sangat besar kemungkinannya sudah masuk dalam kategori UFO menurut AATIP.

Selain itu dalam acara History Channel Unidentified Season 2 Episode 8, Luis Elizondo menyatakan sebenarnya ada satu observable lagi yaitu Biological Effects. Biological Effects meliputi efek-efek biologis terhadap tubuh mahluk hidup seperti efek luka bakar, efek sakit karena radiasi bahan radioaktif, dan sebagainya. Ini teramati di beberapa kasus perjumpaan pilot pesawat tempur militer AS dengan UFO.

Tingkat Keanehan UFO Tic Tac

Kasus UFO Tic Tac terjadi pada tanggal 14 November 2004 pada saat Nimitz Carier Strike Group dari Angkatan Laut AS sedang berada di Samudera Pasifik. Pada kasus UFO ini ada 22 saksi, 4 bukti (Radar Kapal Destroyer USS Princeton, E-2C;  FLIR Pesawat Tempur F-18D; Sonar Kapal Selam USS Lousville) dan 5 keanehan.

Menurut Luiz Elizondo, Direktur AATIP, UFO Tic Tac memenuhi semua karakteristik dari 5 Observables :

  1. Sudden and instantaneous acceleration : Ini teramati oleh radar AN/SPY-1 di kapal cruiser USS Princeton (CG-59). Objek-objek tak dikenal bergerak ke tingkat kecepatan Mach 30 dalam waktu 1-2 detik.
  2. Hypersonic Velocities Without Signatures : Objek-objek tak dikenal tersebut bergerak dengan kecepatan Mach 30 tanpa adanya sonic boom.
  1. Low Observability : UFO Tic Tac terlihat secara visual oleh beberapa pesawat F/A-18 dan oleh pesawat E-2C Hawkeye namun sama sekali tidak bisa terdeteksi oleh radar-radar pesawat tersebut.
  2. Trans-Medium Travel : Setelah radar AN/SPY-1 dari kapal cruiser USS Princeton (CG-59) mendeteksi turunnya objek-objek tak dikenal dengan kecepatan Mach 30 ke dalam laut, sonar dari kapal selam USS Louisville (SSN-724) mendeteksi adanya object di dalam laut yang bergerak dengan kecepatan sekitar 70 knot.
  3. Positive Lift : UFO Tic Tac bisa bermanuver bergerak di udara tanpa adanya komponen kendali dan propulsi udara yang dikenal, contohnya tidak ada sirip (rudder, tail), sayap (wing), baling-baling (rotor), mesin jet, mesin roket dan sebagainya.        

Perbedaan hasil pengamatan UFO oleh instansi militer dan individu non-militer

Penulis pribadi berpendapat bahwa ada perbedaan hasil pengamatan UFO oleh instansi militer dan individu non-militer. Militer mempunyai sumber daya yang lebih banyak terutama di bagian sensor telemetri seperti sensor infra merah dan radar. Individu non-militer jarang sekali yang mempunyai akses ke sensor-sensor telemetri tersebut. Pengamatan oleh individu non-militer sebagian besar adalah pengamatan visual saja. Karakteristik Hypersonic Velocities Without Signatures  sulit terukur kecepatannya kalau tidak mempunyai sensor telemetri seperti radar. Karena itu dari Five Observables kemungkinan besar hanya 4 yang bisa teramati oleh pengamat individu non-militer yaitu :

  1. Sudden and instantaneous acceleration : Ini biasanya teramati secara visual dengan gerakan kecepatan tinggi yang tiba-tiba zig zag atau berubah arah secara ekstrim misalnya berubah 90 derajat atau 180 derajat.
  2. Low Observability : Ini biasanya teramati secara visual bahwa objeknya tiba-tiba menghilang dan kemudian muncul kembali.
  3. Trans-Medium Travel : Ini biasanya teramati secara visual bahwa objeknya keluar dari dalam air dan terbang ke langit atau kebalikannya.
  4. Positive Lift : Ini biasanya teramati secara visual bahw objeknya punya kemampuan bermanuver (yang tidak sederhana) bergerak di udara tanpa adanya komponen kendali dan propulsi udara yang dikenal. Contoh yang paling sering terlihat adalah objet berbentuk bola yang bermanuver di udara. Dan karakteristik UFO inilah yang paling sering diamati oleh pengamat individu non-militer.

 

Berdasarkan Tingkat Keanehan (Strangeness Level), Saksi (Witness) dan Bukti (Evidence) penulis membuat perhitungan penampakan UFO atau UFO Sighting Score (USS), walaupun saat ini masih dalam versi 0.95 jadi belum versi yang sempurna (versi 1.0). Dokumen-dokumen terkait UFO Sighting Score bisa didownload di sini https://tinyurl.com/ufo-sighting-score-0-95 .

 

 

Tulisan ini diambil dari buku “Apakah UFO Merupakan Ancaman – Tinjauan beragam kasus UFO di AL AS”, Anugerah S.S., BETA UFO Indonesia, 2023. Di dalam buku tersebut dibahas lengkap mengenai kasus-kasus UFO seperti penampakan UFO Tic Tac pada tahun 2004 yang dilihat oleh pilot-pilot pesawat tempur dan awak-awak kapal dari armada kapal induk USS Nimitz, juga kasus penampakan UFO Gimbal dan UFO Gofast pada tahun 2015 yang dilihat oleh pilot-pilot pesawat tempur dari armada kapal induk USS Theodore Roosevelt . Kasus-kasus ini sudah diakui oleh  Angkatan Laut dan Departemen Pertahanan dan Keamanan Amerika Serikat. Selain itu juga dibahas mengenai UFO Sighting Score dan perjalanan UFO Disclosure. Bagi yang berminat bisa memesan buku tersebut kepada BETA UFO Indonesia.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *