Sumber: Surat ke BETA-UFO Pontianak tertanggal 10 November 1995
Tanggal 2 Januari 1981, seorang saksi mata bernama Pak Ukir duduk-duduk bersama 3 orang tetangganya di teras rumahnya di desa Gemawang, Sleman, Yogyakarta (elevasi sekitar 140 dari muka laut). Suasana langit waktu itu remang-remang seperti mau hujan, tetapi tidak ada awan mendung melainkan hanya ada kabut tipis yang melayang-layang di udara.
Mungkin karena cuaca demikian, penduduk lebih suka tinggal di rumah dan jalanan pun jadi sepi. Tiba-tiba ia melihat segumpal ‘awan’ putih di langit yang tingginya sekitar 5 meter dari tanah, melayang di atas pohon jambu air 10 meter di hadapan mereka. Benda itu diam saja selama 2 menit. Bentuknya menyerupai kue apam yang lebarnya kira-kira 1 meter dan tingginya 60 cm. Di bagian pinggir puncaknya ada semacam mata yang agak kemilau temaram tak jelas yang bergerak-gerak.
Di bagian bawah ada 2 tonjolan seperti kaki. Yang di depan berukuran besar dan terus bergetar, sementara yang di belakang lebih kecil dan diam. Sayangnya setelah seorang tetangga saksi diberitahu, benda itu terbang lari karena dikejar. Ia berubah bentuk dengan sangat cepat menjadi sebuah garis sepanjang 1 meter, selebar lebih kurang 2 cm, berwarna putih suram dan tak memancarkan cahaya. Ia bergerak terbang miring dengan sudut sebesar 35 derajat dengan kecepatan luar biasa tanpa bersuara. Benda itu masih dapat mereka lihat sampai kurang lebih 20 meter di atas desa Pogung di timur. Ternyata di sana berderet awan putih sehingga benda tersebut hilang begitu saja.