MICHAEL HERRERA DAN INSIDEN DI INDONESIA

I. PROFIL DAN LATAR BELAKANG MICHAEL HERRERA

  1. Identitas dan Karir Militer
    • Michael Herrera adalah seorang mantan anggota militer AS yang bertugas dalam operasi bantuan kemanusiaan di Indonesia, sekitar awal atau pertengahan tahun 2000-an.
    • Dalam misinya, ia dan timnya seharusnya menjalankan tugas pemulihan setelah bencana alam (kemungkinan gempa bumi atau tsunami).
  2. Kronologi Insiden
    • Tim Herrera saat itu sedang melakukan patroli rutin untuk mengamankan wilayah dan memastikan bahwa bantuan kemanusiaan didistribusikan dengan benar.
    • Namun, selama patroli, mereka menemukan sebuah lokasi yang dijaga ketat oleh pasukan bersenjata.
    • Area tersebut tidak tampak sebagai kamp bantuan kemanusiaan, tetapi lebih seperti instalasi militer atau eksperimen teknologi.
  3. Timnya Dihadang oleh Pasukan Tidak Dikenal
    • Setelah mendekati lokasi tersebut, Herrera dan timnya menghadapi pasukan bersenjata dengan perlengkapan yang tidak sesuai dengan pasukan resmi Indonesia.
    • Mereka mengenakan seragam tanpa tanda pengenal, yang biasanya dikaitkan dengan kontraktor militer swasta (PMC – Private Military Contractors) yang bekerja untuk operasi rahasia.
    • Perilaku pasukan ini menunjukkan bahwa mereka bukan bagian dari militer resmi AS maupun Indonesia.
  4. Reaksi Tim Herrera
    • Setelah menyadari bahwa mereka telah memasuki area yang sangat sensitif, Herrera dan timnya segera mundur untuk menghindari konfrontasi langsung.
    • Namun, sebelum mereka meninggalkan lokasi, mereka sempat mengamati beberapa objek misterius yang tidak mereka pahami.

II. PENEMUAN TEKNOLOGI MISTERIUS: POD DAN PESAWAT SEGILAPAN

A. Pod Misterius: Fungsi, Struktur, dan Teknologi

  1. Deskripsi Pod
    • Pod yang ditemukan Herrera berbentuk silinder atau kapsul besar dan ditempatkan secara rapi dalam barisan.
    • Tidak ada jendela atau pintu yang terlihat, seolah-olah pod tersebut dirancang untuk benar-benar tertutup dari dunia luar.
    • Pod ini memancarkan cahaya redup atau bercahaya samar, menunjukkan kemungkinan adanya sistem tenaga atau mekanisme internal.
  2. Kemungkinan Fungsi Pod
    • Teori Psionik: Ada indikasi bahwa pod ini digunakan sebagai alat untuk melatih individu dengan kemampuan psionik agar dapat mengendalikan teknologi non-manusia.
    • Teori Isolasi Sensorik: Pod ini juga bisa berfungsi sebagai ruang isolasi untuk meningkatkan konsentrasi seseorang dalam berkomunikasi dengan teknologi atau entitas lain.
    • Teori Transportasi: Awalnya, Herrera dan Steven Greer mengira bahwa pod ini digunakan untuk perdagangan manusia, tetapi belakangan teori ini disangkal oleh informasi lain yang menunjukkan bahwa orang-orang di dalamnya mungkin tidak dibawa secara paksa.
  3. Teknologi yang Digunakan dalam Pod
    • Material Tidak Diketahui: Material pod tampaknya bukan dari bahan standar seperti baja atau aluminium, melainkan sesuatu yang lebih ringan dan tahan terhadap gangguan luar.
    • Tidak Ada Mekanisme Pembukaan Konvensional: Pod ini tidak memiliki engsel, pegangan, atau mekanisme buka tutup seperti kendaraan biasa.
    • Interaksi dengan Psionik? Beberapa sumber menduga bahwa pod ini hanya bisa diaktifkan oleh individu dengan kemampuan psionik tertentu, menggunakan pikiran dan kesadaran mereka.

B. Pesawat Segilapan: Desain, Teknologi, dan Operasional

  1. Deskripsi Pesawat
    • Pesawat yang dilihat Herrera memiliki bentuk segi delapan (octagonal).
    • Tidak ada sayap, baling-baling, atau mesin jet yang terlihat.
    • Pesawat tampaknya mengambang atau melayang dengan cara yang tidak wajar bagi teknologi manusia saat ini.
  2. Indikasi Reverse-Engineering dari Teknologi Non-Manusia
    • Pesawat ini memiliki kemiripan dengan laporan-laporan tentang teknologi UAP (Unidentified Aerial Phenomena).
    • Kemungkinan besar, pesawat ini merupakan hasil reverse-engineering, yaitu usaha manusia untuk meniru dan mereplikasi teknologi makhluk non-manusia (NHI – Non-Human Intelligence).
    • Sumber lain dalam program rahasia mengatakan bahwa pesawat ini mungkin merupakan versi eksperimental yang masih dalam tahap pengembangan.
  3. Bagaimana Pesawat Ini Dioperasikan?
    • Tidak ada kokpit atau sistem kontrol konvensional seperti pada pesawat biasa.
    • Beberapa sumber dalam program rahasia mengindikasikan bahwa pesawat ini hanya bisa dikendalikan dengan kesadaran manusia, mirip dengan cara seorang pilot psionik menggunakan pikirannya untuk mengendalikan objek.
    • Ini menjelaskan mengapa program rahasia AS begitu tertarik pada individu dengan kemampuan psionik sejak usia dini.

III. PROGRAM PSIONIK DAN PEREKRUTAN ANAK-ANAK

  1. Mengapa Psionik Sangat Penting?
    • Psionik adalah kemampuan manusia untuk berinteraksi dengan teknologi atau makhluk lain menggunakan kesadaran dan pikiran mereka.
    • Dalam program rahasia ini, kemampuan ini sangat diperlukan untuk mengoperasikan atau mengakses teknologi non-manusia.
  2. Bagaimana Anak-Anak Direkrut?
    • Anak-anak berbakat sering direkrut melalui program GATE (Gifted and Talented Education) di sekolah-sekolah AS.
    • Program ini sebenarnya berfungsi sebagai alat untuk menyaring individu yang memiliki kemampuan kognitif atau psionik di atas rata-rata.
    • Anak-anak yang terpilih kemudian menjalani serangkaian pelatihan psionik yang sangat rahasia.
  3. Apakah Program Ini Masih Berlangsung?
    • Beberapa sumber menyatakan bahwa program psionik ini masih aktif dan bahkan telah berkembang menjadi sesuatu yang lebih canggih.
    • Pod yang ditemukan Herrera bisa menjadi bukti nyata bahwa ada program yang masih berlangsung untuk melatih individu-individu tertentu dalam interaksi dengan teknologi non-manusia.

IV. IMPLIKASI GEOPOLITIK DAN MILITER

  1. Apakah AS Sudah Mampu Membuat Teknologi Ini?
    • Jika pesawat segi delapan yang ditemukan Herrera adalah hasil reverse-engineering, maka AS telah mencapai terobosan besar dalam teknologi penerbangan dan energi.
    • Namun, beberapa sumber menyatakan bahwa kesulitan dalam meniru material dan sistem propulsi masih menjadi kendala besar.
  2. Apakah Teknologi Ini Sudah Digunakan dalam Operasi Militer?
    • Jika teknologi ini sudah digunakan, ada kemungkinan bahwa AS telah menggunakan teknologi non-manusia dalam operasi rahasia.
    • Beberapa laporan menyebutkan bahwa ada pesawat misterius dalam beberapa konflik global yang tidak dapat diidentifikasi oleh sistem radar konvensional.

Insiden yang dialami Michael Herrera di Indonesia menunjukkan bukti kuat tentang keterlibatan militer AS atau kontraktor swasta dalam program reverse-engineering teknologi non-manusia.

Pod yang ditemukan kemungkinan besar digunakan untuk pelatihan psionik atau eksperimen manusia dengan teknologi ini.

Jika benar, ini adalah bukti bahwa AS mungkin telah memiliki akses terhadap teknologi yang ribuan tahun lebih maju dari peradaban manusia saat ini.

DRONE

1. Drone dengan Teknologi Anomali

  • Kemampuan yang Melampaui Teknologi Saat Ini:
    Drone-drone ini menunjukkan teknologi yang belum dikenal dalam dunia aviasi modern. Mereka tidak hanya bergerak cepat tetapi juga dapat berpindah secara instan tanpa lintasan jelas. Perpindahan semacam ini bertentangan dengan prinsip aerodinamika dan fisika konvensional.
  • Kemungkinan Teknologi Berbasis Energi Baru:
    Ada spekulasi bahwa drone ini menggunakan bentuk energi yang tidak memerlukan baling-baling atau mesin jet, mungkin berbasis medan elektromagnetik atau graviton manipulasi.
  • Kemungkinan Keterlibatan Teknologi Non-Konvensional:
    Beberapa sumber spekulatif menyebut drone ini bisa saja berasal dari penelitian rahasia, teknologi alien, atau bahkan keterlibatan entitas ekstra-dimensional.
  • Performa yang Tidak Terlacak Radar:
    Teknologi yang digunakan pada drone ini memungkinkan mereka menghindari deteksi radar konvensional, yang membuat investigasi mereka semakin sulit.

2. Karakteristik Drone yang Aneh

  • Kemampuan Berubah Bentuk:
    Ada laporan bahwa beberapa drone ini dapat mengubah bentuk atau tampilan visual mereka. Dalam beberapa kasus, mereka terlihat menyerupai hewan tertentu di langit, yang dianggap sebagai teknik kamuflase canggih.
  • Kemungkinan Teknologi Optik Canggih:
    Kemampuan ini mungkin menggunakan teknologi berbasis metamaterial yang memungkinkan manipulasi cahaya untuk menciptakan ilusi visual.
  • Fungsi Sensorik yang Tidak Biasa:
    Drone ini diduga memiliki kemampuan sensorik yang jauh lebih maju, seperti memindai lingkungan mereka tanpa memerlukan perangkat antena besar.
  • Kemampuan Hovering Stabil:
    Mereka mampu diam di tempat dengan stabil tanpa ada indikasi alat penyeimbang seperti drone biasa.

3. Kegagalan Teknologi Anti-Drone

  • Penggunaan Sistem Microwave Pulsa Tinggi (HPM):
    Sistem ini biasanya digunakan untuk melumpuhkan drone dengan mengganggu sirkuit elektronik mereka. Namun, drone-drone ini tampaknya kebal terhadap metode tersebut.
  • Kemungkinan Perisai Elektromagnetik:
    Kegagalan ini menunjukkan bahwa drone mungkin memiliki sistem perlindungan berbasis perisai elektromagnetik yang mampu menyerap atau memantulkan radiasi microwave.
  • Teknologi Material Misterius:
    Kemungkinan lain adalah drone ini dibuat dari material yang tidak terpengaruh oleh gelombang elektromagnetik, material yang belum dikenal dalam ilmu material saat ini.
  • Upaya Berkelanjutan oleh Militer:
    Unit militer telah dikerahkan secara rahasia untuk mencoba metode lain menghentikan drone tersebut, tetapi hingga saat ini tidak berhasil.

4. Kemunculan di Wilayah Terlarang

  • Wilayah Udara Sensitif:
    Drone-drone ini dilaporkan muncul di atas wilayah yang memiliki larangan penerbangan ketat, termasuk instalasi militer, pembangkit listrik, dan pusat pemerintahan.
  • Ancaman Keamanan Nasional:
    Kemunculan drone ini di ruang udara terbatas meningkatkan risiko ancaman spionase atau sabotase terhadap infrastruktur penting.
  • Upaya Pengawasan yang Gagal:
    Meskipun berbagai sistem pengawasan telah dikerahkan, drone ini tetap dapat melintasi ruang udara tersebut tanpa terdeteksi secara efektif.
  • Tidak Ada Identifikasi Transponder:
    Drone ini tidak memiliki transponder yang diwajibkan oleh regulasi penerbangan, sehingga asal dan tujuannya tidak bisa dilacak.

5. Spekulasi dan Kebingungan Pemerintah

  • Dugaan Teknologi Rahasia Militer:
    Awalnya muncul dugaan bahwa drone ini merupakan bagian dari eksperimen rahasia pemerintah AS atau pihak asing seperti Rusia dan Tiongkok.
  • Bantahan dari Pejabat Intelijen:
    Namun, pejabat intelijen dan militer menyatakan tidak mengetahui asal-usul drone tersebut, yang memperparah kebingungan.
  • Tidak Ada Indikasi Asal dari Entitas Asing:
    Tidak ditemukan bukti bahwa drone ini berasal dari negara lain, memperkuat teori bahwa mereka mungkin menggunakan teknologi yang sangat tidak konvensional.

6. Kegagalan Investigasi dan Respon Pemerintah

  • Kegagalan FBI:
    FBI dilaporkan tidak mampu melacak asal-usul drone atau memahami teknologinya.
  • Kurangnya Bukti Fisik:
    Tidak ada drone yang berhasil ditangkap atau dijatuhkan, yang membuat analisis teknis tidak dapat dilakukan.
  • Ketiadaan Sinyal Identifikasi:
    Drone ini tidak menunjukkan sinyal yang biasa digunakan untuk identifikasi dan pelacakan kendaraan udara.
  • Investigasi yang Tidak Transparan:
    Upaya investigasi terhambat oleh keterbatasan informasi dan koordinasi antar-lembaga.

7. Perbedaan Respon Media dan Pemerintah

  • Upaya Media Menutupi Informasi:
    Media dilaporkan menyampaikan narasi bahwa kemunculan drone hanya merupakan hasil salah persepsi publik atau fenomena histeria massal.
  • Keprihatinan Komunitas Lokal:
    Komunitas lokal yang menyaksikan fenomena ini merasa frustrasi dengan tanggapan pemerintah yang tidak serius dan berusaha meremehkan laporan mereka.
  • Gaslighting Publik:
    Narasi pemerintah yang menyebutkan tidak adanya ancaman nyata dari drone ini dianggap sebagai upaya gaslighting untuk mengalihkan perhatian dari fakta-fakta yang ada.
  • Tekanan terhadap Media Independen:
    Media independen yang mencoba melaporkan fakta lebih mendalam tampaknya menghadapi tekanan untuk membungkam cerita tersebut.

UAP & NHI

1. UNIDENTIFIED AERIAL PHENOMENA (UAP)

1.1. Program Pemulihan Jatuhnya UAP (UAP Crash Retrieval)

  • Program ini merupakan bagian dari operasi intelijen AS yang bersifat sangat tertutup dan hanya diketahui oleh sedikit orang dalam lingkaran militer dan industri pertahanan.
  • Jake Barber, seorang mantan personel Angkatan Udara AS, mengklaim telah terlibat dalam beberapa operasi pemulihan UAP yang jatuh di berbagai lokasi.
  • “The Range” adalah salah satu lokasi utama di mana objek-objek UAP yang ditemukan dibawa untuk dipelajari.
  • Seluruh operasi dilakukan di bawah pengawasan intelijen AS, dengan protokol ketat untuk mencegah kebocoran informasi.
  • Setelah pesawat UAP dikumpulkan, ia segera dibawa ke fasilitas militer atau laboratorium rahasia, di mana tim ilmuwan mencoba memahami dan menganalisis teknologi tersebut.
  • Beberapa saksi mata yang bekerja dalam program ini mengatakan bahwa tidak semua UAP ditemukan dalam keadaan utuh; banyak yang mengalami kerusakan akibat insiden jatuh, tetapi sebagian tetap utuh tanpa ada tanda-tanda kecelakaan.
  • Ada juga laporan yang menyebut bahwa pemerintah AS tidak selalu menjadi pihak pertama yang menemukan puing-puing UAP, tetapi terkadang harus berebut dengan negara lain seperti Rusia atau China dalam upaya pemulihan.

1.2. Teknologi UAP dan Kesulitan Rekayasa Balik

  • Salah satu hal yang paling menonjol dari UAP adalah bahwa mereka tidak memiliki sistem kendali konvensional seperti pesawat manusia.
  • UAP yang ditemukan sering memiliki permukaan tanpa sambungan, tidak memiliki pintu atau jendela, serta tidak memiliki sumber tenaga yang bisa dikenali.
  • Teknologi propulsi mereka tidak melibatkan pembakaran bahan bakar seperti pesawat jet, tetapi tampaknya menggunakan sistem levitasi atau anti-gravitasi.
  • Para ilmuwan yang mencoba merekayasa balik teknologi ini menghadapi hambatan besar, terutama karena:
    • Bahan yang digunakan sangat asing dan tidak dapat direproduksi dengan teknologi manusia saat ini.
    • Tidak ada komponen elektronik atau kabel yang ditemukan dalam beberapa UAP, yang menunjukkan bahwa sistem kerja mereka mungkin berbasis kesadaran (psionik).
    • Struktur molekuler dari bahan UAP menunjukkan bahwa benda tersebut dibuat dengan teknologi ribuan tahun lebih maju dari ilmu material manusia.
  • Ada spekulasi bahwa manusia belum berhasil membuat replikasi penuh dari teknologi UAP, tetapi mungkin telah meniru beberapa aspeknya untuk menciptakan kendaraan berbasis teknologi eksperimental.

1.3. Keterlibatan Whistleblower dan Kesaksian Mereka

  • Selain Jake Barber, ada beberapa individu lain yang diklaim memiliki pengalaman langsung dengan UAP, tetapi mereka masih takut untuk berbicara karena ancaman yang mungkin mereka hadapi.
  • Banyak dari mereka yang telah mencoba memberikan kesaksian kepada Kongres AS dan lembaga intelijen, tetapi laporan mereka seringkali diabaikan atau diklasifikasikan sebagai rahasia negara.
  • Beberapa whistleblower melaporkan telah menerima ancaman atau mengalami gangguan misterius setelah mencoba berbicara di depan publik.
  • Ada dugaan bahwa program rahasia ini telah berjalan selama puluhan tahun dan melibatkan berbagai badan pemerintah, termasuk militer dan industri pertahanan swasta.

1.4. Kemunculan UAP di Wilayah Udara Terlarang

  • UAP sering kali terlihat di wilayah udara yang dikontrol ketat oleh militer AS, termasuk dekat Gedung Putih dan Washington DC.
  • Upaya menggunakan High-Power Microwave (HPM) untuk menurunkan UAP tidak berhasil, yang menunjukkan bahwa teknologi mereka kebal terhadap bentuk serangan elektronik manusia.
  • UAP juga sering muncul di dekat pangkalan nuklir dan fasilitas militer, yang menimbulkan pertanyaan apakah mereka sedang memantau atau mengawasi aktivitas manusia.
  • Fakta bahwa mereka tidak pernah menunjukkan tanda-tanda agresi atau serangan langsung mengarah pada teori bahwa mereka hanya melakukan pengamatan atau survei terhadap umat manusia.

1.5. Dugaan Replikasi Teknologi UAP oleh AS

  • Beberapa insiden menunjukkan bahwa militer AS mungkin telah berhasil meniru beberapa aspek teknologi UAP.
  • Contoh utama adalah insiden di Indonesia di mana Michael Herrera melaporkan adanya pesawat berbentuk oktagon yang mirip dengan UAP, tetapi lebih kecil, yang diduga sebagai hasil rekayasa balik oleh AS.
  • Jika benar, ini menunjukkan bahwa ada elemen dalam militer atau industri aerospace yang telah mengembangkan versi eksperimen dari teknologi UAP.
  • Namun, banyak ilmuwan yang bekerja dalam program ini menyatakan bahwa usaha untuk mereplikasi teknologi UAP sejauh ini masih sangat terbatas dan belum mencapai kemampuan aslinya.

2. NON-HUMAN INTELLIGENCE (NHI)

2.1. Interaksi NHI dengan Manusia

  • Ada kepercayaan bahwa NHI bukanlah entitas yang bermusuhan, tetapi justru ingin berkomunikasi dengan manusia dan berbagi pengetahuan.
  • Beberapa saksi mata mengklaim bahwa NHI menggunakan metode komunikasi telepati atau psionik, bukan melalui suara atau sinyal radio.
  • Pesan utama yang sering dilaporkan dalam interaksi ini adalah “kesadaran, cinta, dan keharmonisan antar makhluk hidup”.
  • Ada kemungkinan bahwa manusia memiliki kemampuan kesadaran yang lebih besar, tetapi belum dikembangkan sepenuhnya.

2.2. Jenis-Jenis NHI dan Variasi Kendaraan Mereka

  • Setidaknya terdapat 6 jenis spesies NHI yang berbeda, meskipun detail spesifik tentang bentuk dan karakteristik mereka masih dirahasiakan.
  • Selain itu, ada 8 jenis kendaraan UAP yang telah diamati atau dipulihkan dalam insiden jatuhnya UAP.
  • Bentuk kendaraan UAP yang paling umum meliputi:
    • Pesawat berbentuk telur (egg-shaped), yang sering diamati sejak tahun 1940-an.
    • Pesawat silinder (Tic-Tac UAP), yang diduga merupakan variasi dari UAP berbentuk telur yang terlihat dalam kondisi tertentu.

2.3. Kemungkinan Asal-Usul NHI dari Dimensi Lain

  • Ada teori bahwa NHI tidak berasal dari luar angkasa, tetapi justru dari dimensi lain atau realitas alternatif.
  • Konsep ini sesuai dengan hipotesis fisika kuantum yang menyatakan bahwa ada kemungkinan eksistensi multi-dimensi dalam alam semesta.
  • Teori ini dapat menjelaskan mengapa UAP memiliki kemampuan untuk muncul dan menghilang secara tiba-tiba, serta melakukan manuver yang tampaknya melanggar hukum fisika yang dikenal manusia.

2.4. Peran Psionik dalam Berinteraksi dengan NHI

  • Teknologi NHI kemungkinan besar berbasis psionik, yaitu sistem yang memungkinkan pengendalian objek dengan kesadaran.
  • Beberapa individu yang memiliki kemampuan psionik dilatih secara khusus dalam program militer AS untuk berkomunikasi dengan NHI.
  • Salah satu insiden menarik adalah ketika seorang individu psionik mampu memprediksi kemunculan bola energi (blue orb) dan memanipulasinya menggunakan kesadaran.

UAP dan NHI adalah fenomena nyata yang memiliki keterkaitan erat dengan kesadaran manusia.

Pemerintah AS telah menyembunyikan informasi ini selama puluhan tahun untuk kepentingan militer dan keamanan nasional.

Teknologi UAP jauh melampaui kemampuan manusia, dan rekayasa balik masih mengalami banyak kesulitan.

Kemampuan psionik mungkin menjadi kunci untuk memahami cara kerja teknologi ini dan berinteraksi dengan NHI secara lebih efektif.

PSIONIK

1.Definisi dan Esensi Psionik

  • Pengertian Psionik: Psionik merujuk pada kemampuan manusia untuk berinteraksi dengan entitas atau teknologi non-manusia menggunakan kekuatan pikiran dan kesadaran, tanpa perangkat komunikasi fisik.
  • Unsur Energi Mental: Kemampuan ini disebut-sebut dapat memanfaatkan frekuensi energi mental manusia yang belum sepenuhnya dipahami oleh ilmu pengetahuan modern.
  • Pandangan Jake Barber: Jake Barber, mantan anggota Angkatan Udara AS, bersama beberapa rekan intelijen militer, menggambarkan psionik sebagai kunci untuk memahami bagaimana UAP dapat dikendalikan atau dihubungkan dengan manusia.

2. Program Psionik dalam Militer AS

  • Tujuan Program Psionik: Program rahasia ini bertujuan untuk mendalami hubungan antara kesadaran manusia dan teknologi UAP, termasuk kemungkinan komunikasi langsung dengan entitas non-manusia.
  • Pelatihan Personel Militer: Individu dalam program ini dilatih untuk mengakses komunikasi langsung dengan craft non-manusia melalui penggunaan kesadaran yang diperluas.
  • Sifat Kerahasiaan Program: Program ini sangat dirahasiakan dan hanya diketahui oleh sejumlah kecil personel yang telah terlibat dalam operasi khusus terkait UAP.
  • Dukungan Komunitas Intelijen: Keterlibatan intelijen AS menunjukkan tingkat serius dari penelitian psionik sebagai strategi pertahanan yang mungkin revolusioner.

3. Rekrutmen Anak-Anak Berbakat melalui Program GATE (Gifted and Talented Education)

  • Rekrutmen Dini: Anak-anak yang memiliki potensi psionik diduga direkrut melalui program pendidikan GATE (Gifted and Talented Education).
  • Durasi dan Frekuensi: Setiap tahunnya, mereka dilaporkan diambil dari sekolah selama beberapa minggu tanpa pemberitahuan yang jelas.
  • Kriteria Pemilihan: Fokus utama rekrutmen adalah anak-anak praremaja karena diduga memiliki kemampuan psionik lebih tinggi sebelum kedewasaan biologis mengurangi potensinya.
  • Konspirasi Militer: Program ini diduga dikelola oleh komunitas intelijen dan militer untuk memanfaatkan kemampuan psionik anak-anak dalam proyek-proyek rahasia.

4. Hubungan Psionik dengan Teknologi UAP

  • Teknologi yang Tidak Konvensional: Teknologi UAP yang digunakan dalam program ini tidak memiliki sistem kendali fisik seperti setir atau tuas.
  • Operasi dengan Pikiran: Pengoperasian craft UAP diduga hanya dapat dilakukan dengan koneksi psionik antara manusia dan craft tersebut.
  • Kasus Pembukaan Craft dengan Pikiran: Dalam salah satu cerita, sebuah craft rahasia yang tersimpan di gudang militer hanya dapat terbuka ketika seorang personel secara sadar menginginkannya terbuka dengan intensitas pikiran tertentu.

5. Latihan dan Demonstrasi Psionik melalui Meditasi

  • Meditasi Intensif: Meditasi adalah kunci dalam pelatihan psionik, dengan peserta menjalani ratusan jam latihan untuk mencapai tingkat kesadaran yang mampu terhubung dengan entitas non-manusia atau teknologi UAP.
  • Kemampuan yang Terasah: Seorang praktisi yang terampil dapat membawa craft atau fenomena UAP mendekat melalui meditasi dan koneksi kesadaran.
  • Demonstrasi Langsung: Dalam sebuah pertemuan yang dihadiri Ross Kart dan Jake Barber, seorang praktisi psionik menunjukkan kemampuan untuk membawa bola cahaya biru (“blue orb”) ke lokasi mereka setelah sesi meditasi intensif.

6. Manifestasi Psionik yang Disaksikan Langsung

  • Prediksi Bola Biru (Blue Orb): Praktisi psionik memprediksi bahwa bola cahaya biru akan muncul pada malam hari setelah sesi meditasi.
  • Fenomena yang Terjadi: Dua bola cahaya putih dengan warna keemasan muncul di cakrawala dan bergerak mendekati lokasi kelompok.
  • Respons Kelompok: Kelompok yang hadir memberikan sambutan emosional dan cinta yang disebut-sebut memperkuat interaksi dengan fenomena tersebut.
  • Interaksi dengan Lingkungan: Bola biru ini kemudian terlihat oleh kelompok lain di lokasi terpisah, bahkan menyentuh mereka secara emosional.

7. Potensi Signifikansi Psionik dalam Studi UAP

  • Kunci Pemahaman UAP: Psionik dianggap sebagai elemen integral dalam memahami fenomena UAP.
  • Kapabilitas Kesadaran Manusia: Jake Barber dan timnya menekankan bahwa manusia memiliki potensi yang belum dimanfaatkan sepenuhnya untuk terhubung dengan entitas atau teknologi non-manusia.
  • Teknologi tanpa Sistem Kendali: Craft non-manusia yang ditemukan tidak memiliki sistem kendali fisik, menunjukkan bahwa koneksi kesadaran manusia mungkin merupakan metode pengoperasian utama.

8. Tantangan dan Skeptisisme Publik

  • Pandangan sebagai Fiksi Ilmiah: Konsep psionik sering dianggap sebagai fiksi ilmiah oleh banyak orang, termasuk komunitas ilmiah.
  • Kesulitan Pembuktian: Karena sifat psionik yang subjektif dan tidak terukur dengan mudah, skeptisisme yang tinggi muncul di masyarakat umum.
  • Keengganan Publik untuk Percaya: Pengalaman langsung yang dilaporkan oleh praktisi sering kali dianggap sebagai halusinasi atau manipulasi.
  • Tantangan dalam Mengungkap Kebenaran: Meskipun banyak bukti anekdot yang kuat, publik dan ilmuwan arus utama tetap sulit menerima fenomena psionik sebagai fakta.

REFERENSI :

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *