USO di Selat Sagawin, Irian Jaya
BETA-UFO menerima laporan dari Setiawan Triadi, beralamatkan di Jl. Darmokali Surabaya, yang telah melihat fenomena aneh berupa aneka obyek sinar di dalam laut di daerah Selat Sagawin, Irian Jaya (wilayah kepala burung). Menurut penuturannya, bukan hanya dia yang melihat namun juga beberapa orang lain, termasuk juru mudi kapal. Berikut laporannya:
Ini adalah pengalaman paling menakjubkan dan membuat saya menginginkan peristiwa itu terjadi kembali. Cerita berawal ketika, saya waktu itu masih bedinas di KM. SIDUARSI. Sebuah kapal barang milik perusahaan pelayaran PT. PELNI yang mempunyai Rute Pelayaran SURABAYA-MAKASSAR-IRIAN JAYA. Sebagai perwira Departeman Mesin dengan jabatan saya waktu itu sebagai MASINIS III, selesai saya melaksanakan tugas jaga laut pada jam 24.00 Karena belum mengantuk saya naik ke BRIDGE (Anjungan).
Kapal pada saat itu sedang melakukan pelayaran dari Nabire, Irian Jaya menuju Tanjung Perak, Surabaya. Ketika pergantian jaga laut tiba, kapal pas melewati Selat Sagawin (Dekat Kota Sorong). Di Anjungan ada dua rekan jaga jam 00°° – 04°° untuk tugas di anjungan. Robert Matualage (Mualim II) dan Yayat Nurdin (Juru Mudi). Sambil mengobrol, saya amati keadaan diluar gelap, yang terlihat hanya remang-remang pantulan cahaya dari kapal yang tidak begitu terang. Tidak terasa kami sudah lepas dari mulut Selat Sagawin.
Menjelang 10 menit pergantian jaga (04.00 AM), kami bertiga dikejutkan oleh munculnya 2 (dua) obyek cahaya yang tidak tahu dari mana asalnya dari/di dalam laut. Cahaya tersebut melaju menuju haluan kapal kami dengan kecepatan yang diperkirakan lebih cepat daripada kapal kami melaju saat itu (6-7 knot). Jadi, cahaya tersebut seperti akan menabrak kapal kami. Tiba-tiba cahaya itu berhenti, anehnya berhentinya mendadak (tanpa sisa laju). Di depan kapal kami ± 300 meter. Kejadian tersebut tidak berlangsung lama, karena tidak beberapa detik kemudian disusul muncul/ bermunculan nya obyek-obyek cahaya lain yang lebih banyak dan lebih besar-besar, dengan bentuk obyek sangat aneh untuk suatu obyek cahaya. Masing-masing obyek cahaya bentuknya berlainan. Memiliki karakteristik cahaya mirip cahaya lampu neon (TL). Jumlah obyek ± 30-40 obyek cahaya. Garis luar area membentuk seperti “OVAL”.
Yang menegangkan… kami atau kapal kami berada tepat ditengah-tengah area cahayacahaya tersebut. Kami tidak bisa berbuat banyak untuk menghadapi peristiwa yang begitu tiba-tiba itu. Si Juru Mudi, sempat sekali teriak ketika jarum kompas kemudi kapal tiba-tiba berputar tidak beraturan saat muncul sesion kedua penampakan cahaya.
Kejadian berlangsung lebih kurang 8 menit. Sempat pula kami/ kapal kami melewati tepat di atas beberapa cahaya, hingga dibawah kapal kami terlihat terang sekali, dan itupun tidak terasa sesuatu yang kandas atau apa. Perlu diketahui, kapal kami pada waktu itu memiliki draft/garis batas air ± 4. Muatan saat itu lebih banyak kayu.
Masing-masing cahaya yang berlainan bentuk itu diam tidak bergerak tetapi memiliki bayang-bayang dipermukaan cahaya tersebut. Semuanya memiliki nya (Bergerak teratur). Karena tertegun, terpana, takjub oleh fenomena aneh tersebut tidak sadar kami telah melewati tepat ditengah area obyek cahaya tidak dikenal itu. Setelah dihitung-hitung, kami memperkirakan panjang area tersebut adalah: 1,8 mil, selama 8 menit dari ujung hingga pangkal area. Obyek cahaya apakah yang bisa dengan cepat melaju di dalam air dan berhenti dengan mendadak tanpa ada sisa laju?
Sebagai tambahan, teman saya si Mualim III, Robert Matualabe pernah bertemu/kontak dengan obyek yang sama dengan bentuk panjang pada tanggal 15 Desember 1999, Di perairan dekat Pulau Biak, dengan kapal KM. Sinar Patmos, dan sempat terasa kandas. KM. Iweri milik PT. Pelni diikuti 2 (dua) cahaya misterius didalam air di kanan-kiri lambung kapal terjadi tanggal 12 Desember 1999. Yang mengerikan adalah ketika KM. Lintas Samudera tenggelam di perairan Tanjung Taipa Sulawesi Utara yang memiliki Tonase 15 GT. 6 orang hilang, 42 selamat. Setelah menabrak “sesuatu” yang memiliki 3 (tiga) pancaran sinar terang di dalam laut.
Peristiwa yang saya alami ini juga dilihat oleh beberapa saksi mata lainnya, yaitu Kepala Kamar Mesin (KKM) yang bernama Paulus Nuritriyanto, Juru Mudi, Hasbi Yaloh, Juru oli, Jujun Kosasih dan Cadet Deck yang bernama Tri.
Harapan saya, laporan ini bisa ada tindak lanjutnya. Mungkin berupa riset atau mungkin ada tim eksplorasi yang mau menindaklanjuti ada apa sebenarnya di dalam laut yang kita ini. Semoga laporan ini bisa menjadi bahan ulasan bagi kita semua dan kewaspadaan/ perhatian bagi rekan-rekan seprofesi. (*)
Setiawan Triadi sekarang bertugas di KM.Tilongkabila (PT. Pelni), rute Barat-Timur Indonesia dengan home base Kapal Di surabaya. Jabatannya sekarang adalah sebagai Masinis III (Mesin)