Warnanya Hijau, Berbentuk Piring Terbang
Sumber: Jawa Pos, Kamis, 18/01/2001, Seperti diceritakan oleh Elmi Febri Asti, Siswi SMUN 14 Surabaya
Kalo ditanya apakah pernah melihat UFO atau tidak, terus terang saya bingung menjawabnya. Mau menjawab tidak, ketika kelas 4 SD saya pernah punya pengalaman menarik tentang UFO. Dibilang ya, saya ragu-ragu apakah yang kulihat dulu itu benar-benar UFO.
Saya sedikit percaya sih sama yang namanya UFO. Tapi kadang muncul juga rasa tak percaya. Soalnya, mana mungkin ada benda terbang memasuki bumi, yang tak terdeteksi oleh radar yang dimiliki manusia bumi. Padahal, radar-radar yang dimiliki lembaga yang khusus menangani masalah luar angkasa, maupun instansi-instansi lain, kan canggih banget.
Semasa SD dulu, aku biasanya berangkat dan pulang sekolah naik sepeda pancal bersama temanku. Sore itu, seperti biasa, saya mengayuh pedal sepeda dengan santai. Baru pulang sekolah sih, kira-kira pukul 15:30 WIB. Cuaca waktu cerah, dan sesekali saya mengucek-ucek mata.
Pas melintasi sebuah lapangan di Perumahan Pondok Tjandra Indah, tiba-tiba saya melihat benda terbang nun jauh di angkasa. Benda tersebut berwarna hijau, bentuknya mirip piring, dan di bagian atasnya ada tonjolan seperti setengah bola. Tak terlihat ada lampu yang berkedap-kedip. Juga tak tampak ada cahaya yang luar biasa terang. Posisinya begitu jauh di angkasa, sehingga terlihat begitu kecil. Kira-kira cuman seukuran uang logam seratus rupiah keluaran lama. Benda itu terbang dari kiri ke kanan cepat sekali. Tiada bekas garis atau asap pada langit yang dilewati.
Namanya aja anak kecil, setelah melihat benda tersebut nggak ada perasaan heboh dan tak ada niat untuk mewartakannya ke orang-orang. Saya dan teman saya ngerasa biasa aja, meski sedikit bingung. Waktu itu, kami masih belum tahu apa nama benda yang baru saja dilihat. Sesampai di rumah, teman saya bertanya ke ibunya. Esoknya dia memberitahu saya, kalo menurut ibunya, barangkali benda terbang itulah yang dinamakan UFO.
Karena kejadian itu kualami saat saya masih kecil, hingga kini saya masih ragu-ragu, benarkah yang saya lihat itu UFO. Apalagi saya ngeliat benda terbang itu sesaat setelah saya mengucek-ucek mata. Yang jelas, benda terbang itu bentuknya serupa dengan piring terbang yang dilukiskan dalam
komik-komik fiksi.
Oh ya, saat saya dan teman saya melihat benda terbang itu, kami sama sekali belum pernah mengenal istilah UFO. Saya baru tahu UFO kala saya duduk di SLTP. Kebetulan materi itu disinggung sepintas di dalam buku pelajaran Fisika yang kupunyai.
Saat ini, andaikan bisa, saya pengin melihat UFO. Saya hanya pengin memastikan, apakah yang saya lihat ketika saya masih kelas 4 SD itu benar-benar UFO atau bukan. Ya sekadar mencari jawaban atas rasa penasaranku selama ini. Akankah keinginan melihat UFO itu kesampaian? Saya tak bisa memastikannya. Sekadar bermimpi tentang UFO pun saya tak pernah mengalaminya kok.
Seandainya kebetulan tahu ada UFO mendarat, saya akan segera mengamatinya dari jauh. Beberapa saat kemudian, saya memanggil teman untuk turut menyaksikan. Setidaknya, dia bisa jadi pembanding bahwa yang saya lihat itu betul-betul UFO. Kalo memungkinkan, saya bakal mendekati UFO itu, dan mengamati struktur pesawatnya. Saya bakal merasa yakin aja, bila saya nggak bakalan diculik oleh makhluk luar angkasa yang mengendalikan UFO itu. Tapi, nggak pernah tebersit niat untuk mengontak wartawan media massa. Saya nggak pengin terkenal hanya karena menyaksikan UFO. Kalau jadi orang terkenal, saya kuatir nantinya malah jadi sombong. (hsw)