Ditulis oleh Rezawardhana
Tanggal 20 Maret 2023 saya mendapat pesan WhatsApp dari seorang kerabat yang juga pemerhati UFO. Pesan itu kurang lebih berbunyi ada seseorang yang tinggal di Jakarta mengaku berjumpa dengan alien Nordic. Saya kemudian dikirimi beberapa gambar sketsa buatan saksi mata. Saya kemudian juga dikirimi kontak yang bersangkutan agar saya bisa mewawancarai lebih jauh.
Tanggal 23 Maret 2023 kemarin, saya akhirnya bisa mewawancarai yang orang yang mengaku dirinya bertemu dengan Nordic alien. Berikut adalah rangkuman dari pembicaraan saya dengan saksi mata yang berinisal LR yang kemudian saya bagi menjadi beberapa bagian.
Perjumpaan pertama di sebuah daerah perbatasan Demak dengan Semarang tahun 2001
LR adalah seorang wanita kelahiran 1990. Pertemuan pertama LR dengan Nordic alien terjadi saat ia berusia 11 tahun (kelas 5 SD) tepatnya di tahun 2001, di daerah Meranggen, Demak.
Sore hari sehabis LR bermain dengan kawan-kawannya di gang depan rumah, ia melihat ada cahaya seperti cahaya pesawat tapi agak lambat dan agak rendah. Cahaya ini nampak mondar-mandir di sekitar situ. LR lantas membiarkan cahaya yang aneh itu dan kembali ke rumah.
Beberapa hari setelah kejadian, melihat ada cahaya silau dari luar jendela kamarnya. Kemudian saksi mata merasakan mendengar suara denging seperti soundsystem yang bermasalah.
Cahaya yang berasal dari luar jendela terlihat begitu silau ditambah suara denging yang aneh hingga akhirnya membuat dirinya penasaran dan keluar jendela.
“Jendela kamar saya ada di lantai 1. Jadi saya yang waktu itu masih SD, memutuskan untuk keluar jendela untuk melihat apa yang terjadi,” kata LR. “Begitu keluar jendela, saya melihat ada orang bule dengan tinggi 2 meter berseragam biru!”
Dua Nordic
Menurut LR, dua Nordic yang menghampirinya adalah lelaki dan perempuan. Keduanya berambut silver sedangkan yang perempuan berambut sepinggang. Kulit mereka seperti kulit orang bule pada umumnya dengan warna semu pink.
“Yang unik adalah telinganya yang agak runcing,” kata LR.
Cahaya silau tersebut makin kuat hingga membuat mata LR tertutup. Begitu ia membuka mata, da sudah ada di ruang yang menuurtnya seperti ruang medis. Berikut dialog saya dengan LR!
Reza: Kenapa Anda yakin itu ruang medis?
LR: Saya melihat ada ruang seperti alat scan MRI.
Reza: Ada siapa di ruangan itu?
LR: Ada orang yang melakukan scanner seperti dokter dengan jas metalik.
Reza: Apakah ada beda antara MRI buatan manusia dengan MRI yang Anda lihat saat kejadian itu?
LR: Bedanya alat itu lebih kecil dan ringkas. Beda dengan alat MRI yang ada di rumah-rumah sakit.
LR: Setelah discanner lalu kepala saya dipasangi kabel-kabel lalu kabel tersebut terhubung ke monitor. Ada sensasi tersetrum.
Reza: Anda tidak melawan?
LR: Saya cuma bisa pasrah dan tidak bisa bicara.
Reza: Kemudian apa yang terjadi?
LR: Lalu orang yang melakukan scanner itu meminta tolong pada asistennya dengan bahasa yang saya nggak bisa mengerti. Setelah itu darah saya diambil.
Reza: Setelah itu?
LR: Setelah itu saya digandeng dengan yang perempuan.
Reza: Apakah jari mereka seperti kita, maksud saya ada jempol, jari tengah lebih panjang dan semacamnya yang seperti kita?
LR: Ya. Mirip dengan kita.
Reza: Seperti apa sensasi digandeng oleh si perempuan ini?
LR: Saya tidak merasakan hangat tangannya karena dia memakai sarung tangan warna abu-abu.
Reza: Ok. Lalu apa yang terjadi?
LR: Saya diajak melewati ruangan penuh monitor dan ternyata ruangan itu terhubung dengan monitor banyak dengan teknologi touchscreen.
Reza: Sebentar. Kejadian tahun berapa saat itu?
LR: 2001.
Reza: Anda pernah tahu atau setidaknya pernah melihat monitor komputer di masa 2001? Kalau Anda ingat, monitor di era itu kan masih besar-besar. Nah, Anda bilang di ruangan itu banyak monitor. Seperti apa monitornya?
LR: Monitornya layar tipis semua tidak seperti monitor kita di tahun 2001 yang besar. Monitor mereka sudah teknologi touchscreen. Jadi, kalau mereka ingin zoom tampilan layar, mereka cuma perlu menggerakan jari. Saya menyebut ruangan itu semacam ruangan Data Center.
Reza: Ada berapa orang di ruangan Data Center?
LR: Sekitar 20. Wajah mereka serius semua.
Reza: Lalu apa yang terjadi di ruangan itu?
LR: Saya diperlihatkan beberapa monitor dengan layar besar yang menunjukkan keadaan Bumi dan planet-planet lain.
Bau Air dengan Kandungan Logam
Reza: Selama Anda ada di sana, apakah Anda mencium aroma tertentu?
LR: Aroma seperti apa?
Reza: Anda tahu bau sulfur atau belerang? Anda mencium bau semacam itu tidak?
LR: Seingat saya tidak. Tapi ada semacam bau. Seperti bau logam.
Reza: Logam? Bau besi? Besi yang masih bagus atau logam yang sudah berkarat?
LR: Seperti bau air yang banyak kandungan besi.
Reza: Kalau bau amoniak. Apakah Anda mencium bau amoniak?
LR: Ya. Seingat saya ada satu ruangan yang baunya seperti amoniak di ruang Data Center.
Ciri Nordic menurut LR
Reza: Saya penasaran dengan rupa alien Nordic ini. Bagaimana rupa mereka yang membawa Anda?
LR: Mereka berdua tinggi.
Reza: Apakah ada yang sangat gendut?
LR: Tidak. Badan mereka semua bagus. Yang laki dan perempuan badannya bagus.
Reza: Seperti apa matanya?
LR: Mata ada sepasang. Ada yang abu-abu dan ada yang biru.
Reza: Mereka punya hidung?
LR: Ya. Tapi lebih mancung dari hidung kita.
Reza: Mereka punya mulut?
LR: Ya.
Reza: Apakah ketika mereka bicara membuka mulut?
LR: Kalau mereka bicara satu sama lain, mereka buka mulut. Tapi saya tidak mengerti bahasa apa yang digunakan.
*Catatan: Saya kemudian memberikan LR beberapa video percakapan bahasa asing selain bahasa Inggris. Bahasa tersebut antara lain: Belanda, Spanyol, Perancis. Namun LR yakin bahasa alien Nordic tidak sama dengan yang dia dengar. Seorang teman juga memberikan saran video bahasa kuno, namun LR dengan yakin bahasa pada video terakhir yang saya berikan tidak mirip dengan apa yang ia dengar. LR Kemudian mengatakan pada saya seperti ini:
“Gak mirip dengan semua bahasa ancient itu sih. Yang saya dengar mereka intonasi cenderung datar, tidak banyak intonasi naik atau turun. Tempo bicara gak terlalu cepat, tapi gak selambat/sehalus orang jawa (Solo & sekitarnya)Terus kedengaran ada bunyi skhwa, shya, kash. Saya sempet cari-cari referensi bahasa Rusia, Polandia, Bosnia. Tapi ternyata beda jauh”
LR: Tapi ada kalanya saya merasa mereka bicara dengan telepati.
Reza: Maksudnya?
LR: Kadang ada Nordic lain yang mendekat masuk ruangan dan langsung paham mengapa temannya memanggilnya. Padahal saya tidak melihat Nordic lain bersuara atau berbicara. Jadi, seolah tahu dari jauh karena diajak bicara lewat telepati lalu Nordic lain datang.
Bersambung ke Bagian 2 — Perjumpaan seorang wanita dari Jawa Tengah dengan Alien Nordic 2
Beberapa gambar sketsa karya LR: