Dikutip dari buku “UFO Salah Satu Masalah Dunia Masa Kini” karangan J. Salatun, halaman 72.


Pada tanggal 14 September 1977 pukul 13.30 WIT, karyawan Gubernuran Subagio, BA melihat benda aneh dari rumahnya di kompleks perumahan Pemda Entrop I Jayapura, Irian Jaya, di mana terdapat lembah di samping daerah perbukitan.

Benda itu terlihat pertama kali di atas laut kira-kira hanya 10 meter dari permukaannya. Kemudian ia terbang ke arah barat sambil membubung. Gerak terbangnya tersendat-sendat seperti layang-layang putus. Lintasan terbangnya lurus tetapi menanjak. Tidak terdengar bunyi sama sekali. Sewaktu berada di atas lembah, benda kurang lebih 500 meter dari saksi. Kemudian benda itu mendadak bergerak lagi meneruskan penerbangan dan hilang dan pandangan di belakang bukit-bukit. Jumlah saksi 2 orang.

Penyaksian benda yang sama terulang lagi dari tempat yang sama pula pada tanggal 25 September 1977 pukul 11.25 WIT, dengan tempat muncul, arah terbang dan tempat menghilangnya persis sama. Hanya dalam penyaksian kedua itu tinggi terbangnya agak lebih tinggi yaitu antara 200 sampai 300 meter.

Benda itu jikalau dilihat dari bawah tampak bulat lonjong dengan garis tengah antara 3 sampai 4 meter. Di tengah-tengahnya terdapat sebuah bundaran hitam seperti kubah. Warna benda itu adalah abu-abu keputihan seperti cat metalik abu-abu muda. Apabila benda itu terkena sinar matahari, maka permukaannya mengkilau seperti atap seng.

Di dalam penyaksian kedua itu terdapat tidak kurang dari 14 orang saksi, yaitu 8 orang dewasa dan 6 orang anak. Menurut Subagio, BA. sewaktu melihat benda itu ia merasa tercekam oleh suatu daya atau kekuatan yang memancar dari benda itu.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *