Laporan ini diceritakan oleh Bayu Yunantias, beralamat di Bandung.

Pada suatu siang hari sekitar tahun 80-akhir, saya dan teman-teman saya melihat sebuah “pesawat” di langit Timur, dengan jarak cukup dekat, karena terlihat kurang-lebih sebesar pesawat latih militer yang kadang kala melintas dengan ketinggian rendah di daerah itu. Saat itu saya sedang baca-baca dalam rumah, ketika tetangga saya memanggil-manggil. Saat itu kami berada di depan rumah kami di daerah Bandung Selatan.

Ada keanehan pada pesawat itu; pertama bahwa ia memiliki ekor api yang panjang, dan kedua, sama sekali tak ada suara yang terdengar (kami bandingkan dengan suara pesawat jet komersial yang rutin lewat di langit sekitar rumah kami). Ukuran pesawat yang pendek, bahkan lebih mirip kepala rudal. Karena tertarik, teman saya lalu pulang untuk membawa teropong binokularnya dan kami pun bergantian melihat pesawat itu melalui binokular, apa yang saya lihat ialah:

Panjang badan pesawat yang cenderung pendek, mungkin hanya setengah dari panjang pesawat militer kelas kecil umumnya. Warna pesawat hitam, dan bentuknya seperti segitiga, namun tidak geometris atau kaku; kecil di bagian depan dan membesar di bagian belakang, saya juga melihat sebentuk sayap ekor (tail fin) yang relatif pendek, jadi saya simpulkan kurang lebih pesawat itu berbentuk peluru, dengan sayap hanya di bagian belakang (horizontal dan vertikal), tapi pendek-pendek, tidak seperti pesawat terbang umumnya. Api terlihat keluar dari bagian belakang pesawat, warnanya merah, tidak terdapat asap, dan panjang apinya sekitar lima kali panjang pesawat tersebut. Kecepatannya menurut saya sedang-sedang saja, dengan pertimbangan bahwa saat itu kami mempunyai cukup waktu untuk mengawasi pesawat itu sejak mulai terlihat, mengambil binokular, dan mengawasi pesawat itu secara bergantian. Saat itu terdapat sekitar empat orang yang bergantian melihat. Pesawat itu bergerak secara konstan dan kami mengawasinya hingga hilang dari pandangan.

Saat itu saya masih bersekolah di SMP, dan saya tidak berhasil mengetahui jenis dari pesawat yang saya lihat, walaupun saya cukup mengenal jenis-jenis pesawat populer yang ada saat itu. Yang unik dari pesawat itu adalah adanya ekor api panjang yang keluar dari bagian belakang kapal, dan tidak terdengarnya suara sama sekali. Hening sekali, saya tidak bisa mendengar suara mesinnya.

Kami mengawasi pesawat itu mulai dari tengah-tengah langit, saat ia pertama terlihat, hingga hilang di ufuk Selatan… Sesudahnya kami terkagum-kagum dan mengira-ngira apa itu…..

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *