Foto-foto Konvoi UFO Denpasar, Bali, 04 Juni 2011
Laporan Bayu Yunantias Amus:
Awalnya saya sudah stand-by di halaman semenjak pukul 06:30, karena kemarin ia muncul pukul 07an sedangkan hari sebelumnya pukul 08an. Menenteng kamera DSLR milik kantor, yang sayangnya cuma punya zoom hingga 135mm saja, tapi dari pengalaman karena resolusi gambarnya cukup tinggi, jadi detail masih bisa tertangkap cukup jelas. Sekalian buka laptop dan mengakses Twitternya BETA-UFO untuk melaporkan perkembangan terkini.
Udara cerah, tidak berawan sama sekali hanya ada sedikit lapisan kabut pagi namun tidak menutupi pemandangan; pesawat terbang Air Asia yang melintas di langit atas rumah kamipun bisa tertangkap kamera dengan jelas.
Lewat pukul 7 masih belum ada penampakan, hati pun mulai gelisah… betulkah hari ini tidak akan ada lagi penampakan? Untungnya isteri yang telah selesai buat kopi dan bawa roti, kini siap mendampingi suami dalam perburuan di hari ke-3 ini, dan di hari-hari sebelumnya mereka baru mau muncul kalau isteri sudah hadir.
Sepertinya mereka memang menunggu isteri… karena tak lama setelah isteri muncul, maka pada sekitar pukul 07:15 penampakan kembali berulang; sayangnya kali ini lokasinya jauh di atas sana, lebih tinggi dari biasanya, sampai-sampai isteri saya sudah melihat kemunculan dan kehilangannya berkali-kali, sementara saya tidak berhasil melihat yang dimaksud. Baru setelah agak lama, ada pemunculan yang cukup jelas, perburuan pun dimulai!
Dari sekitar 400an foto yang diambil, saya cuma sertakan beberapa saja, karena banyak yang terlalu blur atau repetitif (saya pakai mode burst shot jadi sekali jepret bisa continuous sampai 50an shots), ada fitur-fitur menarik yang bisa diamati di rekaman-rekaman foto ini; yang terutama adalah bahwa bentuknya bukanlah belah ketupat, melainkan lebih mirip seperti… ngengat! Ngengat yang buntet dengan sayap condong ke belakang nyaris berbentuk seperti boomerang! Pada salahsatu rekaman gambar malah ia tampak seperti burung, yang jadinya kalau dilihat sekilas mirip kawanan burung sedang mengepakkan sayapnya. Pada foto kedua di kanan bawah, sepertinya bentuk asli pesawatnya bisa teramati cukup jelas.
Hal yang menarik lainnya adalah ketika leher sudah mulai lelah mendongak, dan penampakan konvoi UFO nya semakin beranjak jauh, tahu-tahu kami menyaksikan ada konvoi lain ikut muncul! Jadinya pagi ini ada dua kawanan UFO berkeliaran di langit Denpasar, dan polanya terbangnya acak; terkadang bisa kami ikuti manuvernya dengan cukup lama, tanpa mereka melakukan flickering kemudian menghilang, namun ada kalanya juga konvoi menghilang di langit bagian selatan, namun kemudian muncul kembali jauh melenceng ke arah Barat Daya; dan sebaliknya.
Satu kelompok konvoi kalau dihitung terdiri dari 12 atau 13 pesawat kecil, sedangkan kelompok konvoi yang kedua awalnya terdiri hanya dari 6 pesawat, namun menjelang akhir anggotanya bertambah menjadi 12an juga. Keduanya terbang masing-masing walau kadang berdekatan, tidak terlihat ada interaksi atau kerjasama antara keduanya. Perilakunya sama; muncul tiba-tiba, melakukan manuver, lalu perlahan redup dan menghilang, lalu muncul di bagian langit yang berbeda dari hilangnya.
Setelah penampakan beranjak jadi sangat jauh untuk bisa diikuti, sayapun membereskan peralatan dan kembali giliran isteri untuk scouting.
Adapun menurut isteri, di saat-saat terakhir pengamatan, kelompok konvoinya malah bertambah jadi tiga! Sayangnya saya tidak berhasil melihat penampakan yang dimaksud isteri, agak mengherankan sebenarnya, apakah karena perbedaan kondisi minus di mata? Soalnya ada saat-saat isteri mengaku bisa melihat jelas sedangkan saya benar-benar melihat langit kosong… Sedangkan pada sighting di malam hari, seringkali saya bisa menemukan obyek dengan cahaya redup berkeliaran, yang sulit terlihat oleh isteri.
Begitu juga halnya ketika saya telah masuk ke dalam rumah untuk bersiap berangkat ke kantor, isteri melaporkan kalau ada satu kelompok konvoi yang kembali berkeliaran di dekat langit Selatan (teramati langsung dari teras), dan menurutnya kali ini ada benda hitam yang menyertai. Sayangnya, kembali saya tidak dapat menyaksikan penampakan tersebut, walaupun isteri sudah menunjuk-nunjukkan jarinya ke langit dengan arah yang jelas.