ABSTRAK
Whitepaper ini memaparkan analisis terperinci terhadap dokumentasi resmi hasil permintaan Freedom of Information Act (FOIA) dari National Nuclear Security Administration (NNSA), yang menunjukkan kesiapan teknis dan strategis Amerika Serikat dalam menghadapi ancaman luar angkasa seperti asteroid atau objek antar-bintang yang memiliki potensi membahayakan Bumi. Fokus utama kajian ini adalah pada inisiatif yang dimulai pada tahun 2014 oleh NNSA bersama tiga laboratorium nasional utama — Los Alamos, Lawrence Livermore, dan Sandia — untuk merancang strategi mitigasi asteroid, termasuk melalui penggunaan alat nuklir yang telah disesuaikan untuk aplikasi luar angkasa. Selain itu, dokumen ini juga menunjukkan bahwa subsistem senjata W71 tidak dibatalkan, melainkan dipelihara untuk kemungkinan penggunaan di masa depan dalam konteks pertahanan planet. Objek 3I/ATLAS, meskipun tidak disebutkan dalam dokumen tersebut, memiliki karakteristik yang serupa dengan objek yang dijadikan fokus dalam studi teknis ini.
1. LATAR BELAKANG
1.1. Konteks Ancaman Asteroid dan Objek Antar-Bintang
Sejak penemuan ʻOumuamua (2017) dan Borisov (2019), para ilmuwan menyadari bahwa objek antar-bintang nyata dan dapat memasuki Tata Surya kita tanpa peringatan. Objek 3I/ATLAS disebutkan dalam thread Twitter sebagai objek ketiga, dengan karakteristik orbit hiperbolik, diameter sekitar 11 km, kecepatan sekitar 68 km/detik, dan aktivitas koma yang tidak seperti komet pada umumnya.
Meskipun belum dikategorikan sebagai ancaman langsung terhadap Bumi, keberadaan objek seperti 3I/ATLAS mengilustrasikan pentingnya kesiapan terhadap ancaman luar angkasa non-konvensional.
2. INISIATIF PERTAHANAN PLANET NNSA (2014–2015)
2.1. Dasar Administratif dan Instruksi
Dokumen FOIA menyertakan memorandum resmi bertanggal 1 Mei 2014 yang ditandatangani oleh Deputy Administrator for Defense Programs, Dr. Donald L. Cook. Surat tersebut memerintahkan tiga laboratorium nasional:
- Los Alamos National Laboratory (LANL)
- Lawrence Livermore National Laboratory (LLNL)
- Sandia National Laboratories (SNL)
untuk menyusun pernyataan masalah bersama dan menyesuaikan portofolio litbang mereka agar mendukung inisiatif studi kasus pertahanan planet (Case Study 1), termasuk realokasi tenaga kerja (FTE) untuk tahun fiskal 2015.
2.2. Tujuan Utama Studi Kasus
Tujuan dari Case Study 1 adalah untuk:
- Menganalisis mitigasi terhadap asteroid menggunakan tumbukan kinetik, nuklir standoff, dan nuklir surface detonation.
- Membandingkan skenario dampak pecahan asteroid seberat 0.1% dari massa asteroid induk.
- Menyusun laporan bersama antara NNSA dan NASA dalam waktu 18 bulan.
- Membuka kerja sama dengan ilmuwan Rusia melalui studi teknis bersama.
3. STUDI KHUSUS: ASTEROID BENNU (1999 RQ36)
3.1. Pemilihan Bennu sebagai Subjek Studi
Berdasarkan dokumen yang ditandatangani oleh Mike Haertling (LANL), Keith Matzen (SNL), dan Des Pilkington (LLNL), asteroid Bennu dipilih sebagai objek simulasi karena:
- Telah dikarakterisasi dengan baik secara orbit dan bentuk.
- Memiliki probabilitas dampak tertinggi dalam daftar sistem Sentry NASA.
- Akan dikunjungi oleh misi Osiris-Rex.
- Memiliki kepadatan rendah (0.958 ± 0.130 g/cc) dan porositas tinggi, menantang efisiensi defleksi.
3.2. Parameter Orbit dan Fisik
- Diameter: ~492 meter
- Rotasi: 4.288 jam
- Kepadatan: ~1 g/cm³
- Massa: 5.97 × 10¹⁰ kg
- MOID (Minimum Orbit Intersection Distance): 0.00322 AU (sekitar 75 jari-jari bumi)
Karakteristik seperti porositas tinggi dan komposisi karbonat chondrite menjadi faktor utama dalam ketidakpastian efektivitas mitigasi.
4. SIMULASI TEKNIS DEFLEKSI NUKLIR DAN KINETIK
4.1. Test Problem 1: TP1n, TP1x, dan TP1i
Dalam laporan teknis LLNL, terdapat tiga simulasi utama:
- TP1n (Neutron): Menggunakan sumber neutron dengan energi 4 dan 9 MeV.
- TP1x (X-ray): Menggunakan spektrum Plankian sinar-X 4 dan 8 keV.
- TP1i (Kinetik): Menggunakan proyektil 1 ton dan 10 ton pada kecepatan 20 km/s.
4.2. Parameter Uji
- Diameter asteroid: 500 m
- Kerapatan: 1.5 g/cm³
- Jarak ledakan: 100 meter
- Daya ledak: 20–1000 kiloton
- EOS (Equation of State): ANEOS, tanpa tekanan minimum
- Tidak ada rotasi dan kekuatan struktural
4.3. Metodologi dan Hasil
- Pengukuran kecepatan defleksi pada 5 ms
- Profil deposisi energi terhadap sudut dan kedalaman
- Evaluasi konvergensi hasil numerik
- Deskripsi skema mesh dan pemodelan satu dimensi sumbu-z
- Penilaian efektivitas terhadap variasi spektrum dan sudut insidensi
5. W71: PRESERVASI SENJATA UNTUK PERTAHANAN PLANET
5.1. Instruksi Resmi
Surat tertanggal 9 Juli 2015 dari William S. Goodrum (Asisten Deputi Administrator untuk Manajemen Stok Senjata Nuklir) memerintahkan:
- CNS untuk memperbarui rencana pembongkaran W71 CSA.
- Berkoordinasi dengan LLNL untuk strategi pengarsipan teknis.
- Menyediakan material untuk program perpanjangan umur senjata (LEP).
5.2. Konfirmasi Pelaksanaan
Surat tertanggal 29 Juli 2015 dari Contracting Officer menyatakan bahwa pekerjaan ini dapat dilanjutkan dan berada dalam cakupan kontrak yang ada. Tidak ada biaya tambahan yang dibebankan, dan tidak mengubah jadwal pengiriman.
5.3. Karakteristik Khusus W71
- Dirancang untuk intersepsi luar angkasa
- Menghasilkan radiasi sinar-X maksimum
- Tanpa efek atmosferik, ideal untuk lingkungan ruang angkasa
- Komponen disimpan, bukan untuk penggunaan militer, melainkan untuk tujuan pertahanan planet
6. TUJUAN DAMAI DAN PUBLIKASI ILMIAH
6.1. Pelatihan Desainer Baru
Salah satu poin eksplisit dalam surat laboratorium menyebutkan bahwa:
“…aktivitas ini dapat digunakan untuk melatih staf desainer nuklir baru dalam penggunaan alat SSP untuk aplikasi baru.”
6.2. Kolaborasi Terbuka
- NASA sebagai mitra utama
- Tujuan publikasi bersama pada akhir 2015
- Peluang kerja sama internasional, termasuk Rusia
- Hasil yang tidak bersifat rahasia diupayakan untuk diterbitkan secara terbuka
7. RELEVANSI DENGAN OBJEK 3I/ATLAS
Objek 3I/ATLAS, menurut informasi dari thread Twitter, memiliki parameter sebagai berikut:
- Diameter: ~11 km
- Kecepatan: ~68 km/detik
- Orbit hiperbolik dengan eksentrisitas 6.14
- Koma aktif namun tak biasa
- Terlalu besar untuk ditangani oleh misi DART
- Terlalu cepat untuk metode defleksi konvensional
Meskipun dokumen FOIA tidak menyebutkan 3I/ATLAS secara langsung, semua parameter teknis dan kesiapan operasional, termasuk pelestarian subsistem W71, mendukung skenario di mana objek serupa dapat ditangani secara teknis melalui sistem ini.
8. KESIMPULAN
Dokumen FOIA menunjukkan dengan jelas bahwa:
- Amerika Serikat telah merancang pendekatan ilmiah dan teknis terhadap potensi ancaman asteroid dan objek luar angkasa besar.
- Pendekatan ini mencakup penggunaan simulasi nuklir dan kinetik yang didokumentasikan dan terukur.
- Subsistem senjata nuklir W71 tidak dihancurkan, tetapi disiapkan kembali untuk aplikasi luar angkasa, bukan untuk perang.
- Seluruh kegiatan berada dalam kerangka damai, ilmiah, dan transparan.
Jika di masa depan ancaman nyata dari objek seperti 3I/ATLAS terjadi, upaya-upaya ini membuktikan bahwa kesiapan sudah dimulai sejak 2014, dengan dokumentasi resmi dan komitmen multidisipliner.
REFERENSI
- Skywatch Signal (@UAPWatchers). (2025). Planetary Defense Thread — 3I/ATLAS and W71. Tautan: https://x.com/UAPWatchers/status/1951326040044745020
- Department of Energy (2019). FOIA Response: Control Number 19-00191-R – W71 Planetary Defense Documents. Diakses dari: https://cdn.muckrock.com/foia_files/2019/08/03/7-22-19_MR72612.pdf
DOWNLOAD
https://drive.google.com/file/d/1wJ7VtFdy0BxVLzMOxC4h9QwPurAhu-QD/view?usp=drive_link