Konfirmasi keberadaan peradaban intelijen luar angkasa bisa berdampak besar pada doktrin agama, berpotensi menyebabkan para teolog menafsirkan ulang kitab suci untuk mengakomodasi penemuan-penemuan baru.[1]

Namun, sebuah survei terhadap orang-orang dengan banyak keyakinan agama yang berbeda menunjukkan bahwa keyakinan mereka tidak akan dipengaruhi oleh penemuan kecerdasan luar angkasa[1], dan penelitian lain, yang dilakukan oleh Ted Peters dari Seminari Teologi Lutheran Pasifik, menunjukkan bahwa kebanyakan orang tidak akan mempertimbangkan mengubah keyakinan agamanya. [2] Survei para pemimpin agama menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil khawatir bahwa keberadaan peradaban intelijen luar angkasa mungkin secara fundamental bertentangan dengan pandangan pemeluk agamanya. [3] Gabriel Funes, kepala astronom Observatorium Vatikan dan penasihat kepausan dalam bidang sains, telah menyatakan bahwa Gereja Katolik kemungkinan besar akan menyambut pengunjung luar angkasa dengan hangat. [4]

Kontak dengan peradaban intelijen luar angkasa tidak akan sepenuhnya tidak mempunyai konsekuensi bagi agama. Studi Peters menunjukkan bahwa kebanyakan orang non-agama, dan minoritas yang signifikan dari  orang-orang beragama, percaya bahwa dunia dapat menghadapi krisis agama, bahkan jika kepercayaan mereka sendiri tidak terpengaruh. [2]

Kontak dengan peradaban intelijen luar angkasa kemungkinan besar akan menyebabkan masalah bagi Agama di Barat [5], khususnya Kristen tradisional, karena sifat geosentris agama di Barat. Penemuan kehidupan di luar bumi tidak akan bertentangan dengan konsepsi dasar tentang Tuhan, namun, bila melihat bahwa sains telah menantang dogma yang sudah mapan di masa lalu, misalnya dengan teori evolusi, kemungkinan besar agama-agama yang ada akan beradaptasi sama dengan keadaan baru. [6] Douglas Vakoch berpendapat bahwa kecil kemungkinan penemuan kehidupan di luar bumi akan berdampak terhadap keyakinan beragama.[7] Dalam pandangan Musso, krisis agama global tidak mungkin terjadi bahkan untuk Keyakinan yang berbasiskan keluarga Ibrahim, sebagai studi tentang dirinya sendiri dan orang lain di dalam agama Kristen, yang merupakan agama paling “antroposentris” pun, tidak terlihat ada konflik antara agama  dan keberadaan peradaban  intelijen luar angkasa. [9] Selain itu, nilai-nilai budaya dan agama dari spesies peradaban luar angkasa kemungkinan besar akan dibagikan dalam waktu berabad-abad jika kontak terjadi melalui radio, yang berarti bahwa alih-alih menyebabkan kejutan besar bagi umat manusia, informasi seperti itu akan dilihat oleh para arkeolog dan sejarawan seperti artefak kuno dan teks kuno. [9]

Funes berspekulasi bahwa pesan yang dapat diuraikan dari peradaban intelijen luar angkasa dapat memulai serangkaian pertukaran ilmu antarbintang dalam berbagai disiplin , termasuk agama apapun yang dipunyai oleh peradaban luar bumi tersebut. [8] Billingham lebih lanjut menunjukkan bahwa Peradaban luar bumi yang sangat  maju dan bersahabat dapat mengakhiri konflik agama saat ini dan dapat mengarah pada toleransi beragama yang lebih besar di seluruh dunia. [10] Di sisi lain, Jill Tarter mengemukakan pandangan bahwa kontak dengan peradaban intelijen luar angkasa mungkin dapat menghilangkan agama yang kita kenal saat ini dan memperkenalkan umat manusia ke dalam sebuah kepercayaan yang lebih universal.[11] Vakoch meragukan bahwa manusia akan cenderung mengadopsi agama peradaban intelijen luar angkasa, dia [12] mengatakan kepada ABC News “Saya pikir agama memenuhi kebutuhan yang sangat manusiawi, dan kecuali makhluk luar angkasa dapat memberikan penggantinya,  saya pikir agama tidak akan hilang,” dan dia juga menambahkan, “jika ada peradaban yang sangat maju  dan percaya kepada Tuhan, saya pikir tetap tidak mungkin Richard Dawkins akan mulai percaya.” [13]

Daftar Pustaka

  1. Choi, Charles Q. (24 January 2011). “Could Extraterrestrial Intelligence Sway Religious Beliefs?”(http://www.space.com/10670-extraterrestrial-life-religious-beliefs.html). Space.com. Space.com. Retrieved 30 March 2012.
  2. Peters, T. (2011). “The implications of the discovery of extra-terrestrial life for religion” (https://doi.org/10.1098%2Frsta.2010.0234). Philosophical Transactions of the Royal Society A:Mathematical, Physical and Engineering Sciences. 369 (1936): 644–655. Bibcode:2011RSPTA.369..644P (https://ui.adsabs.harvard.edu/abs/2011RSPTA.369..644P). doi:10.1098/rsta.2010.0234 (https://doi.org/10.1098%2Frsta.2010.0234). PMID 21220288 (https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/21220288).
  3. McAdamis, E.M. (2011). “Astrosociology and the Capacity of Major World Religions to Contextualize the Possibility of Life Beyond Earth” (https://doi.org/10.1016%2Fj.phpro.2011.08.031).Physics Procedia. 20: 338–352. Bibcode:2011PhPro..20..338M (https://ui.adsabs.harvard.edu/abs/2011PhPro..20..338M). doi:10.1016/j.phpro.2011.08.031 (https://doi.org/10.1016%2Fj.phpro.2011.08.031).
  4. Keim, Brandon (13 June 2008). “Christian Theologians Prepare for Extraterrestrial Life” (https://www.wired.com/science/space/news/2008/06/alien_religion). Wired. Condé Nast. Retrieved 20 May 2012.
  5. Kaufman, Marc (2012). First Contact: Scientific Breakthroughs in the Hunt for Life Beyond Earth] (https://archive.org/details/firstcontactscie00marc). Simon and Schuster. ISBN 978-1-4391-0901-4.
  6. Freitas Jr., Robert A. (2008) [1975–1979]. “The Religiou Response Contact” (http://www.xenology.info/Xeno/26.4.3.htm). Xenology: An Introduction to the Scientific Study of Extraterrestrial Life, Intelligence, and Civilization (http://www.xenology.info/Xeno.htm). Sacramento, California, United States: Xenology Research Institute.
  7. Wall, Mike (25 June 2012). “Religion Would Likely Survive Alien Life Discovery” (http://www.space.com/16285-alien-life-discovery-religion-impact.html). Space.com. Retrieved 9 April 2017. 10/2/22, 4:01 PM
  8. Lemarchand, Guillermo A. (2000). “Speculations on the First Contact: Encyclopedia Galactica or the Music of the Spheres?” (https://web.archive.org/web/20121223165013/http://127.0.0.1/). In Tough, Allen (ed.). When SETI Succeeds: The Impact of High-Information Contact. pp. 153–163. Archived from the original (http://www.futurefoundation.org/documents/hum_pro_wrk1.pdf) (PDF) on 23 December 2012. Retrieved 31 March 2012.
  9. Musso, Paolo (September–October 2012). “The problem of active SETI: An overview”. Acta Astronautica. 78: 43–54. Bibcode:2012AcAau..78…43M (https://ui.adsabs.harvard.edu/abs/2012AcAau..78…43M). doi:10.1016/j.actaastro.2011.12.019 (https://doi.org/10.1016%2Fj.actaastro.2011.12.019).
  10. Billingham, John (2000). “Who Said What: A Summary and Eleven Conclusions” (https://web.archive.org/web/20121223165013/http://127.0.0.1/). In Tough, Allen (ed.). When SETI Succeeds: TheImpact of High-InformationContact. pp. 33–39. Archived from the original (http://www.futurefoundation.org/documents/hum_pro_wrk1.pdf) (PDF) on 23 December 2012. Retrieved 31 March 2012.
  11. Kazan, Casey (1 August 2008). “The Impact of ET Contact: Europe’s Scientists Discuss The Future of Humans in Space” (https://web.archive.org/web/20130515171248/http://www.dailygalaxy.com/my_weblog/2008/08/pandemics-from.html). Daily Galaxy. Archived from the original (http://www.dailygalaxy.com/my_weblog/2008/08/pandemics-from.html) on 15 May 2013. Retrieved 21 April 2012.
  12. Kuhn, Robert Lawrence (18 March 2010). “Would Intelligent Aliens Undermine God?” (https://web.archive.org/web/20170204175325/http://www.scienceandreligiontoday.com/2010/03/18/would-intelligent-aliens-undermine-god/). Science and Religion Today. Archived from the original (http://www.scienceandreligiontoday.com/2010/03/18/would-intelligent-aliens-undermine-god/) on 4 February 2017. Retrieved 9 April 2017.
  13. Keim, Brandon (15 June 2008). “Christian Theologians Prepare for Extraterrestrial Life” (https://abcnews.go.com/Technology/story?id=5065245&page=1). ABC News. Retrieved 10 April 2017.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *