Semarang, Nopember 2007
Informasi ini diterima melalui email di skeretariat BETA-UFO pada tanggal 21 Januari 2008.
Hi, nama saya Robert dan ingin berbagi pengalaman yang bagi saya pribadi sangat mengejutkan dan mengherankan sekali karena terkesan aneh terjadi di Indonesia.
Setelah membaca Koran kompas yang membahas permasalahan tentang BETA atau UFO yang sering bersliweran di Indonesia membuat saya bertambah menjadi penasaran. Memiliki kepentingan apa mereka di Indonesia?
Ok, singkat cerita ini terjadi kira-kira dua bulan yang lalu di Semarang. Sore kira-kira jam 5an, kami (saya, Anis dan Meutia) sedang bercengkrama di teras kantin pabrik yang pada saat itu pabrik sudah sepi karena hari itu adalah hari sabtu, hanya segelintir orang yang lembur dan jam-jam segitu semua orang sudah pada pulang. Anyway saat kami sedang membahas masalah kerjaan kantor tiba-tiba tangan Anis menepuk pundak saya berkali-kali sembari berteriak dan menunjukan tangannya ke atas.
“Bang Robert… bang Robert… delo’o neng nduwur… UFO bang!”. Saya dan Meutia secara spontan menengadah ke langit sembari tidak percaya apa yang telah kami lihat.
Sebuah cahaya melingkar terang sekali berjalan pelan di langit yang saat itu kumpulan awan tak terlalu banyak sehingga kami dapat melihat dengan jelas.
Mata kami masih terpaku ke atas menyaksikan benda tersebut berjalan pelan sekali sembari kami saling melontarkan beberapa argument untuk menyangkal bahwa benda tersebut bukan sebuah UFO.
Get it real! Apabila itu sebuah pesawat komersial, tidak mungkin memiliki cahaya lampu sebesar itu (diameter lingkaran tersebut kira-kira 2 cm dari mata kami) dan tidak mungkin pesawat tersebut terbang serendah itu. Atau mungkin itu sebuah jet? Tidak mungkin juga karena jika pun itu sebuah jet pasti akan meninggalkan jejak berupa lintasan panjang berbentuk seperti awan putih, terbangnya pun tidak akan sepelan itu dan sekali lagi tak akan mempunyai cahaya seterang itu. Meteor kah? Atau santet kah? Yang jelas moment penting itu kami sia-siakan dengan perdebatan kami yang saat itu seakan mata kami terhipnotis untuk tetap menatap ke atas dan berujung penyesalan karena tidak sempat kami abadikan. Sempat saya berteriak memanggil Putri, seseorang staff kantor juga yang masih berada di dalam kantor pabrik yang sangat tak jauh dari kami berdiri untuk mengambil kamera yang biasa kami gunakan untuk mengambil gambar furniture di pabrik.
Teriakanku sepertinya tak terdengar ditelinga Putri, jadi saya memutuskan untuk berlari masuk ke dalam kantor untuk mengambil kamera dan memanggil Putri untuk keluar. Amazing!!! Cahaya itu menghilang seketika saat saya sudah keluar dari ruang kantor. saya hanya bisa mengumpat karena terlambat untuk mengabadikan fenomena tersebut.