(Foto hanya ilustrasi belaka)
Informasi-informasi pada artikel ini didapatkan Nugy (Anugerah Sentot Sudono) dari beberapa teman komunitas pemerhati UFO pada tahun 2013 secara terpisah namun informasinya mirip-mirip yaitu ada UFO jatuh, dievakuasi di Tapos Bogor dan kemudian terjadi pemadaman listrik di pulau Jawa dan Bali. Kemudian pada tahun 2021 Nugy menulis lagi artikel yang sama di grup Facebook BETA UFO dan mendapatkan beberapa informasi baru antara lain mengenai jatuhnya UFO di Kepulauan Seribu dan dievakuasi oleh TNI AL. Ternyata salah seorang pemerhati UFO yaitu RC yang mempunyai latar belakang intelijen tertarik untuk meneliti lebih dalam dan langsung menghubungi ajudan MenHanKam pada tahun 1997 dan mendapatkan banyak informasi baru yang cukup detil lokasi dan waktunya. Namun sayang beberapa bulan kemudian ajudan tersebut meninggal. Dan sekitar bulan Juli 2022 RC juga meninggal. Menariknya ada informasi dari teman RC yaitu DT bahwa meninggalnya tidak normal. Berikut ini adalah informasi-informasi tersebut yang dirangkai sesuai kronologinya.
Pada hari Sabtu tanggal 12 April 1997 sekitar pukul 22:15, di dekat pulau Edam (Kepulauan Seribu), beberapa nelayan melihat 2 UFO yang seperti sedang bertempur. Satu UFO akhirnya jatuh ke laut. Bentuk UFO tersebut seperti piring terbang, seperti cakram berwarna perak. Ada sebuah lobang besar pada piring terbang tersebut (kemungkinan karena pertempuran dan/atau akibat jatuh ke laut).
Sebuah tim personil militer dari TNI AL akhirnya mengevakuasi ufo tersebut dari laut sampai ke Pondok Dayung. Kemudian tim personil militer dari TNI AD mengevakuasi UFO tersebut ke Tapos Bogor, Jawa Barat. Rombongan yang mengangkut UFO tersebut sampai di Tapos Bogor pada hari Minggu tanggal 13 April 1997 sekitar pukul 21:00.
Di dalam UFO tersebut terdapat 2 jasad alien. Alien tersebut mirip dengan tipe small grey alien. Diperkirakan ada satu yang berjenis kelamin pria dan satu lagi yang berjenis kelamin Wanita (ini berdasarkan asumsi bahwa organ yang diperkirakan adalah alat kelamin memang berbeda bentuk). Sistem biologis penunjang kehidupan alien tersebut diperkirakan lebih mirip dengan tanaman.
(Foto hanya ilustrasi belaka)
Otopsi terhadap alien-alien tersebut dilakukan oleh seorang dokter militer dengan pangkat mayor (pada waktu itu). Lokasi tempat otopsi adalah di sebuah pavilion (saat itu) di samping sebuah pendopo besar di situs Tapos Bogor Jawa Barat. Otopsi mulai dilakukan pada hari Minggu 13 April 1997 sekitar pukul 22.00. Otopsi baru selesai pada hari Senin 14 April 1997 sekitar pukul 01.00.
Operasi militer tersebut diperkirakan bernama proyek NAA89 dan dipimpin langsung oleh Menteri pertahanan dan keamanan pada waktu itu. Tidak ada informasi mengenai besar ukuran UFO tersebut namun tim menggunakan multi axel hydraulic trailer untuk mengangkut UFO tersebut.
Pada saat operasi berlangsung pada hari Minggu tanggal 13 April 1997 listrik di pulau Jawa dan Bali dipadamkan secara sengaja agar bisa menutupi keberadaan UFO pada saat diangkut. Setelah operasi selesai situs Tapos disterilisasi sehingga sekarang sudah tidak ada apa-apa lagi di sana.
Pemerintah Amerika Serikat ternyata menginginkan UFO dan alien tersebut. Namun HMS menolak permintaan tersebut pada awalnya. Namun akhirnya bagian dalam dari UFO diberikan juga kepada pemerintah Amerika Serikat sebagai bagian dari sebuah negosiasi. Namun demikian bagian luar dari UFO (badan) tetap disimpan disuatu tempat yang dirahasiakan (ada spekulasi dari RC bahwa tempat yang dimaksud adalah Puspiptek Serpong karena selain merupakan pusat riset juga dekat dengan Kompi NuBiKa (Nuklir Biologi Kimia) Zeni TNI AD).
Kedua jasad alien dibawa ke Nusa Kambangan oleh suatu tim personil militer TNI AD (ini berdasarkan keterangan ajudan MenHanKam yang pada waktu itu ikut dalam tim tersebut) pada hari Senin 14 April 1997 sekitar pukul 02.30. Tim tersebut tiba di Nusa Kambangan pada hari Senin 14 April 1997 sekitar pukul 11.00. Kedua buah jasad alien tersebut akhirnya disimpan di sebuah tempat rahasia di basemen ruangan bawah tanah di pulau Nusakambangan, Jawa Tengah. Tim kembali ke Jakarta pada hari Senin 14 April 1997 sekitar pukul 15.30.