Di keheningan ruang angkasa yang dalam, sebuah mesin tua melayang tenang dalam pelukan medan magnet Jupiter. Namanya Juno—sebuah wahana antariksa veteran yang diluncurkan tahun 2011, ditugaskan untuk mengungkap rahasia planet terbesar di tata surya. Ia telah melampaui umur misinya, menantang kehancuran berkali-kali, saat rencananya untuk menukik ke dalam atmosfer Jupiter terus ditunda dari waktu ke waktu.
Sementara itu di Bumi, di tengah hiruk-pikuk politik dan ambisi ilmiah, sesuatu yang luar biasa baru saja ditemukan.
Benda itu dinamakan 31/ATLAS—seorang tamu asing dari ruang antarbintang. Ditemukan pada 1 Juli 2025, kecepatannya luar biasa—98 kilometer per detik—dan sedang melaju menuju lintasan dekat Jupiter yang akan terjadi pada Maret 2026, hanya 53,6 juta kilometer dari sang raksasa gas. Ini adalah kesempatan langka: sebuah objek antar bintang dengan kecepatan ekstrem melintas cukup dekat untuk dipelajari. Namun dari Bumi, objek ini sama sekali tak bisa dikejar. Terlalu cepat untuk diluncuri misi baru.
Di sinilah nama Juno muncul kembali—bukan di jurnal astronomi, tapi dalam sebuah memo resmi yang beredar di Capitol Hill.
Di Washington D.C., Anggota Kongres Anna Paulina Luna membaca makalah dari Profesor Avi Loeb, astrofisikawan dari Harvard yang dikenal karena memburu misteri terbesar di alam semesta. Proposalnya sangat berani: mengubah arah Juno—wahana tua dengan sisa bahan bakar terbatas—untuk menjalankan misi terakhirnya. Manuver yang begitu presisi, sehingga bisa membawa Juno ke lintasan terbang dekat (flyby) dengan 31/ATLAS, memberi umat manusia pandangan jarak dekat pertama terhadap benda dari bintang lain.
Angka-angkanya sangat ketat. Juno awalnya hanya dibekali bahan bakar cukup untuk menyelesaikan misinya mengelilingi Jupiter, bukan untuk mengejar komet pengembara. Namun tim Loeb menghitung bahwa dengan dorongan kecepatan sebesar 2,6755 km/detik, yang dilakukan dalam dua tahap, mungkin saja masih dapat dicapai oleh mesin tua Juno.
Ini adalah perlombaan melawan waktu.
Manuver pertama harus dilakukan pada 9 September 2025—hanya delapan hari sebelum Juno dijadwalkan jatuh ke atmosfer Jupiter. Pembakaran ini akan sedikit memperlambat Juno, dan pembakaran kedua yang lebih kecil akan mengubah lintasannya menggunakan tarikan gravitasi besar Jupiter—manuver yang dikenal sebagai Jupiter Oberth Maneuver. Tujuan akhirnya: mencegat 31/ATLAS pada 14 Maret 2026.
Anna Paulina Luna bukan ilmuwan, tapi ia mengerti pentingnya momen ini. Ia menulis surat resmi kepada Administrator Sementara NASA, Sean Duffy, mendesak badan antariksa itu untuk bertindak. “Periksa sisa bahan bakarnya. Jalankan perhitungannya. Perpanjang misinya,” tulisnya. Ia bahkan menyertakan proyeksi biaya: $15 juta per 6 bulan perpanjangan—harga kecil untuk kesempatan emas mempelajari misteri kosmik.
Juno kini bukan sekadar wahana. Ia adalah simbol—dari rasa ingin tahu manusia, dari ketahanan, dan dari kesempatan terakhir untuk menyentuh sesuatu yang asing sebelum ia menghilang ke dalam gelapnya semesta.
Jika mesin Juno masih menyimpan tenaga, ia akan terbang sekali lagi—bukan hanya mengelilingi Jupiter, tapi menuju pertemuan dengan tamu dari bintang lain.
Namun jika tidak?
Bahkan dari orbitnya saat ini, Juno masih bisa mengamati. Dengan kamera, teleskop, dan instrumen ilmiahnya, ia masih bisa menjadi saksi—mengabadikan 31/ATLAS saat melintas, menangkap gambaran yang tak mungkin dilihat mata manusia.
Di antara planet-planet, Juno menunggu dalam diam.
Dan di Bumi, hitung mundur telah dimulai.
Tulisan di atas bersumber dari referensi surat yang dikirim anggota kongres Amerika Serikat yang bernama Anna Paulina Luna kepada NASA sebagai berikut :


📄 Judul Dokumen & Detail Kepala Surat
- Pengirim: Anggota Kongres Anna Paulina Luna (Distrik ke-13, Florida)
- Komite: Pengawasan dan Reformasi Pemerintahan, Urusan Luar Negeri
- Penerima: Yang Terhormat Sean Duffy, Penjabat Administrator NASA
- Lokasi: 300 E Street, SW, Washington, D.C.
- Tanggal: 31 Juli 2025
Halaman 1:
🌠 1. Penemuan 31/ATLAS (Paragraf Pembuka)
- Nama Objek: 31/ATLAS (objek antarbintang)
- Tanggal Ditemukan: 1 Juli 2025
- Perkiraan Pertemuan: Akan melintas dalam jarak 53,6 juta km dari Jupiter pada 16 Maret 2026
- Kecepatan: Melaju dengan kecepatan 98 km/detik relatif terhadap Bumi saat melintas dekat Matahari
- Makna Penting: Kesempatan langka untuk mempelajari objek antarbintang dari jarak dekat—terlalu cepat untuk dikejar dari Bumi, tetapi mungkin dapat dicapai dari Jupiter.
🚀 2. Usulan Penggunaan Juno (Paragraf ke-2)
- Ilmuwan Terkait: Profesor Avi Loeb (makalah terlampir, tidak disertakan di sini)
- Gagasan: Menyalakan mesin Juno pada 14 September 2025 dengan dorongan kecepatan 2,675 km/detik untuk mencoba menyamai lintasan 31/ATLAS.
- Tujuan: Membawa Juno sedekat mungkin ke 31/ATLAS untuk pengamatan ilmiah.
🛰️ 3. Tentang Misi Juno (Paragraf ke-3)
- Wahana Antariksa Juno: Dinamai berdasarkan istri dan saudari dewa Jupiter dalam mitologi Romawi, diluncurkan pada 5 Agustus 2011.
- Tiba: Memasuki orbit kutub mengelilingi Jupiter pada 5 Juli 2016.
- Tujuan Misi: Mempelajari medan magnet, atmosfer, gravitasi, dan kutub Jupiter.
- Jadwal: Awalnya dijadwalkan untuk ditabrakkan ke Jupiter, namun kemudian diperpanjang hingga September 2025.
🔬 4. Instrumen Ilmiah & Pentingnya (Paragraf ke-4)
Instrumen di atas Juno:
- Spektrometer inframerah-dekat
- Magnetometer
- Radiometer gelombang mikro
- Instrumen ilmiah gravitasi
- Detektor partikel energetik
- Sensor gelombang radio dan plasma
- Spektrograf ultraviolet
- Kamera/teleskop cahaya tampak
Peluang: Terbang melintas dekat 31/ATLAS di sekitar Jupiter memberikan kesempatan unik untuk mengalihkan misi Juno menjadi studi tentang objek antarbintang.
Halaman 2:
💡 5. Analisis Intersepsi oleh Profesor Loeb
- Terbang Melintas vs. Rendevous: Menyamakan kecepatan secara sempurna (rendezvous) tidak mungkin dilakukan karena kecepatan ekstrem 31/ATLAS (65,9 km/detik dalam orbit hiperbolik).
- Strategi: Melakukan flyby (terbang lintas dekat).
- Tantangan: Bahan bakar Juno awalnya tidak dirancang untuk manuver setelah tahun 2025.
⛽ 6. Batasan Bahan Bakar
- Daya Dorong Awal yang Tersedia: ΔV = 2,74 km/detik
- Dibutuhkan untuk Intersepsi: ΔV ≈ 2,675 km/detik
- Penggunaan Sebelumnya:
- 2x Manuver Luar Angkasa
- 1x Penyisipan Orbit Jupiter
- Kekhawatiran: Apakah masih ada cukup bahan bakar yang tersisa?
🌌 7. Usulan Manuver: Jupiter Oberth Maneuver
Rencana Tindakan:
- Melakukan pembakaran besar (ΔV) pada 9 September 2025, tepat sebelum akhir misi yang dijadwalkan.
- Pembakaran ini akan memperlambat penurunan Juno, memungkinkan pembakaran kedua.
- Pembakaran kedua membentuk Manuver Oberth Jupiter, melontarkan Juno ke arah 31/ATLAS.
Perubahan Kecepatan Akhir:
- ΔV₁ = 2,1574 km/detik
- ΔV₂ = 0,5181 km/detik
- Total = 2,6755 km/detik (memenuhi persyaratan intersepsi)
✅ 8. Rekomendasi & Anggaran
- Permintaan: NASA diminta untuk mempelajari sisa bahan bakar Juno dan kelayakan manuver.
- Dukungan: Perpanjangan misi hingga pertengahan Maret 2026
- Perkiraan Biaya: $15 juta per 6 bulan
- Hasil yang Diharapkan:
- Bahkan jika Juno tidak dapat bermanuver, orbitnya saat ini masih memungkinkan pengamatan terhadap 31/ATLAS.
- Memberikan tujuan baru pada misi Juno dan memperpanjang masa hidup ilmiahnya.
✍️ Tanda Tangan
Ditandatangani oleh: Anna Paulina Luna
(Anggota Kongres)